Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Toyota, salah satu raksasa otomotif dunia, tengah mempertimbangkan Indonesia sebagai lokasi produksi baterai kendaraan listrik.
Keputusan ini muncul ketika Toyota menghadapi kendala dalam melokalisasi semua komponen kendaraan listrik di pasar ASEAN.
Menurut laporan Paultan pada tanggal 25 Oktober 2023, Toyota Motor Asia Pacific (TMAP) mengungkapkan kesulitan dalam mendirikan pabrik perakitan model kendaraan listrik di pasar ASEAN.
Sementara pemerintah di negara-negara ASEAN berharap Toyota berinvestasi di wilayah mereka, Toyota menghadapi tantangan dalam melokalisasi seluruh komponen kendaraan listrik di setiap negara, terutama dalam bentuk terurai atau Completely Knock Down (CKD).
Hao Quoc Tien, Presiden TMAP dan Wakil CEO Asia, menyatakan bahwa harga kendaraan listrik harus tetap terjangkau untuk mencapai operasi yang berkelanjutan.
Untuk itu, Toyota perlu memperoleh volume produksi yang cukup besar. Mengingat kompleksitas produksi kendaraan listrik, membuat semua komponen di setiap negara akan meningkatkan biaya produksi secara signifikan.
Hao juga mencatat bahwa Toyota telah mengalami masalah serupa dengan model konvensionalnya, dan mereka telah menemukan solusi yang teoretis dapat diterapkan pada kendaraan listrik.
Salah satu solusi yang dipertimbangkan adalah mendistribusikan komponen produksi ke berbagai negara ASEAN.
Sebagai contoh, Indonesia mungkin akan menjadi lokasi produksi baterai kendaraan listrik, sementara Thailand dapat memproduksi motor listrik.
Negara-negara lain dapat merakit baterai atau komponen lainnya, sehingga semua negara dapat menikmati kendaraan listrik dengan harga yang lebih terjangkau.
Hao memperkirakan bahwa pada tahun 2030, antara 20 hingga 30 persen dari penjualan Toyota di Asia akan berasal dari kendaraan listrik.
Angka ini mungkin bervariasi di berbagai negara, tergantung pada adopsi kendaraan listrik dan infrastruktur pengisian daya.
Singapura, misalnya, memiliki tingkat adopsi yang tinggi, sementara Thailand memiliki sekitar 25 persen dari total penjualan Toyota diharapkan berasal dari kendaraan listrik.
Namun, Toyota tetap mempertahankan pandangan bahwa kendaraan listrik bukanlah satu-satunya solusi untuk masa depan mobilitas berkelanjutan.
Fokus utama mereka adalah mencapai netralitas karbon, dan Toyota sedang bekerja keras untuk mengurangi emisi karbon melalui berbagai teknologi.
Mereka mengadopsi konsep Multi-Pathway untuk menghadirkan solusi mobilitas ramah lingkungan yang lebih luas daripada hanya kendaraan listrik.
Toyota tetap terlibat dalam mengembangkan berbagai solusi mobilitas yang mempertimbangkan tantangan lingkungan dan infrastruktur di berbagai pasar, dengan tujuan akhir mencapai mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.