Media90 – Pemerintah China telah memberikan persetujuan pertama untuk uji coba mobil tanpa awak (otonom) di jalan raya, menandai langkah penting dalam percepatan adopsi teknologi otonom di negara tersebut.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (12/6/2024), sebanyak sembilan produsen kendaraan dengan teknologi otonom canggih telah mendapatkan izin untuk melakukan uji coba.
Langkah ini merupakan bagian dari rencana untuk mempercepat penggunaan mobil tanpa awak dalam lalu lintas jalan raya.
Uji coba teknologi kendaraan otonom tingkat tiga ini akan dilakukan oleh beberapa produsen mobil ternama, termasuk BYD dan Nio.
Selain itu, produsen mobil seperti Changan Automobile, GAC Aion, SAIC, Huawei, dan Xpeng juga telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Industri China pada Selasa (11/6/2024).
Tidak hanya produsen mobil, operator armada taksi online juga akan terlibat dalam uji coba mobil otonom di jalan raya ini.
Dalam uji coba ini, mobil akan diuji dengan mencakup fitur bantuan pengemudi seperti kendali jelajah pada tingkat satu. Jika uji coba pada tingkat satu berhasil, maka mobil akan melanjutkan uji coba sepenuhnya tanpa pengemudi di tingkat lima.
China sebelumnya telah mengeluarkan pedoman skema nasional pada November 2023 untuk menerima aplikasi dari perusahaan yang menggunakan kendaraan otonom.
Dalam rencana ini, pengemudi di kendaraan diizinkan untuk melepaskan tangan mereka dari setir, dengan produsen mobil dan operator taksi armada online bertanggung jawab atas keselamatan penumpang.
Kementerian Transportasi China juga menyatakan akan membuka jalan bagi komersialisasi lebih lanjut dari teknologi otonom yang lebih canggih.
Langkah ini dianggap sebagai langkah lebih dekat untuk memungkinkan kendaraan otonom tingkat tiga dijual kepada masyarakat dan operator armada online.
Sebanyak sepuluh produsen mobil, termasuk Huawei dan Xpeng, baru-baru ini menawarkan kemampuan mengemudi otonom tingkat dua di China.
Meskipun demikian, teknologi otonom tingkat dua masih memerlukan bantuan pengemudi untuk tetap memperhatikan setir saat kendaraan melaju.
Tesla juga telah mengirimkan perangkat lunak full self-driving (FSD) kepada konsumen di China pada tahun ini.
Meskipun FSD yang dirilis tersebut berada di tingkat dua, CEO Tesla, Elon Musk, menyatakan bahwa akan ada banyak kendaraan otonom Tesla yang hadir di China dalam waktu dekat.