Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Kode MIL (Malfunction Indicator Lamp) pada motor Honda merupakan hal yang sering menjadi momok bagi pemilik kendaraan tersebut.
Tidak hanya karena tampilannya yang mencolok, tetapi juga karena kode MIL tersebut menjadi penanda adanya potensi kerusakan pada berbagai sistem di dalam motor.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai kode MIL pada motor Honda, apa artinya, serta akibat yang mungkin terjadi jika kode MIL tidak ditangani dengan baik.
Fungsi Utama Kode MIL Motor Honda
Untuk pemilik motor Honda yang masih baru atau awam, mungkin belum memahami sepenuhnya apa fungsi sebenarnya dari MIL.
MIL adalah singkatan dari Malfunction Indicator Lamp, yang berperan sebagai lampu indikator.
Lampu ini memberi tahu pengemudi jika ada kerusakan pada sistem injeksi motor.
Biasanya, lampu MIL terletak di bagian spidometer dan berwarna oranye.
Saat tidak ada kerusakan, lampu ini mati, dan motor dapat dihidupkan, menunjukkan bahwa sistem injeksi dan sensor-sensornya berfungsi normal.
Namun, jika ada kerusakan, lampu MIL akan menyala dan berkedip.
Kedipan pada lampu MIL memiliki makna tersendiri, baik dalam hal lamanya maupun jumlahnya.
Kedipan yang panjang biasanya berlangsung sekitar 1,3 detik, sementara kedipan yang pendek lebih singkat, kira-kira 0,3 detik.
Sebelum membawa motor ke bengkel, sebaiknya pemilik motor mencari tahu apa yang mungkin menyebabkan lampu MIL menyala, agar mekanik bengkel bisa lebih mudah mengecek dan memperbaiki kerusakan tersebut.
Jika kerusakan tersebut hanya terkait dengan kabel sensor yang copot misalnya, pemilik motor dapat mencoba memasangnya kembali dan mereset ECU untuk mengembalikan sistem ke kondisi normal.
Arti Kode MIL Motor Honda dan Akibatnya
Terdapat sebelas kode MIL pada motor Honda yang perlu diketahui oleh pemilik motor.
Berikut adalah penjelasan rinci dari masing-masing kode tersebut:
- Kedip 1 Kali – Sensor MAP (Manifold Absolute Pressure): Jika lampu MIL berkedip sekali, itu menandakan kerusakan pada sensor MAP, yang dapat memengaruhi akselerasi dan tenaga mesin.
- Kedip 7 Kali – Sensor EOT (Engine Oil Temperature)/ECT (Engine Coolant Temperature): Kedipan tujuh kali menandakan masalah pada sensor EOT atau ECT, yang dapat menyebabkan mesin cepat panas.
- Kedip 8 Kali – Sensor TP (Throttle Position): Kode delapan berarti ada masalah pada sensor TP, yang bisa memengaruhi konsumsi bahan bakar, akselerasi, dan kestabilan mesin.
- Kedip 9 Kali – Sensor IAT (Intake Air Temperature): Kode sembilan menandakan masalah pada sensor IAT, yang juga dapat memengaruhi akselerasi dan tenaga mesin.
- Kedip 11 Kali – Sensor VS (Vehicle Speed): Kode sebelas menunjukkan kerusakan pada sensor VS, yang dapat memengaruhi indikator spidometer dan sistem ISS pada motor Honda yang menggunakannya.
- Kedip 12 Kali – Injektor: Kode dua belas menandakan kerusakan pada injektor, yang dapat memengaruhi berbagai aspek mesin termasuk kemampuan untuk dihidupkan.
- Kedip 21 Kali – Sensor Oksigen (O2): Kode dua puluh satu menunjukkan masalah pada sensor O2, yang dapat menyebabkan masalah dalam pengaturan udara yang masuk ke mesin.
- Kedip 29 Kali – Rangkaian IACV (Intake Air Control Valve): Kode dua puluh sembilan menandakan masalah pada intake air cut valve, yang dapat memengaruhi stabilitas mesin dan konsumsi bahan bakar.
- Kedip 33 Kali – ECM (Engine Control Module): Kode tiga puluh tiga menandakan masalah pada ECM, yang dapat menyebabkan mesin mati atau sering mati.
- Kedip 52 Kali – Sensor CKP (Crankshaft Position): Kode lima puluh dua menandakan masalah pada sensor CKP, yang dapat memengaruhi kemampuan mesin untuk dihidupkan dan kinerja mesin.
- Kedip 54 Kali – Sensor BAS (Bank Angle Sensor): Kode lima puluh empat menunjukkan masalah pada sensor BAS, yang berperan dalam mematikan mesin saat motor terjatuh.
Dengan memahami kode-kode MIL ini, pemilik motor Honda dapat lebih cepat mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi pada kendaraan mereka dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Dalam banyak kasus, penanganan cepat akan membantu mencegah kerusakan yang lebih serius dan biaya perbaikan yang lebih besar.
