Media90 – Pertamina telah memulai pengembangan diesel exhaust fluid (DEF) sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan.
Langkah ini didasari oleh arahan Presiden Republik Indonesia terkait percepatan penerapan regulasi batas emisi Euro 5 dan Euro 6, yang bertujuan untuk mempersiapkan kendaraan bermotor dengan emisi yang lebih ketat dan ramah lingkungan.
Dalam upaya pengembangan DEF, Pertamina mengoptimalkan potensi dan sumber daya dari berbagai pihak.
Beberapa di antaranya adalah Technology Innovation Pertamina, yang akan menjadi formulator produk, dan Pupuk Kujang Cikampek (PKC) sebagai penyedia bahan baku Low Biuret Urea.
Proses produksi nantinya akan dilakukan di fasilitas produksi milik Sintas Kurama Perdana, anak perusahaan PKC dan Pertamina Lubricants.
DEF sendiri merupakan cairan saringan diesel yang berguna untuk mengurangi pembuangan gas berbahaya ke atmosfer, sehingga memenuhi standar emisi Euro 5 dan Euro 6.
Werry Prayogi, Direktur Utama Pertamina Lubricants, menyatakan bahwa produk DEF merupakan bentuk komitmen Pertamina terhadap keberlanjutan lingkungan dalam menghadapi perubahan iklim.
Langkah pengembangan dan komersialisasi DEF ini telah ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada proyek kerja sama Komersialisasi Produk Diesel Exhaust Fluid (DEF) di Jakarta.
Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah awal Pertamina dalam menyediakan solusi komprehensif sebagai penyedia bahan bakar dan penurun emisi kendaraan diesel.
Pertamina Lubricants optimis dapat mencapai standar emisi Euro 5 dan Euro 6 di Indonesia dalam waktu dekat dengan penggunaan DEF.
Cairan DEF ini memiliki karakteristik khusus, seperti tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun, dan bahan dasarnya adalah Urea berkualitas tinggi.
Oki Muraza, SVP Technology Innovation Pertamina, menyatakan bahwa DEF Pertamina telah melewati uji kinerja produk bersama Agen Pemegang Merek (APM).
Dengan menggunakan DEF, kendaraan diesel dapat beroperasi dengan emisi yang lebih bersih dan memenuhi standar lingkungan yang lebih ketat.
Pertamina juga akan mengajukan proses sertifikasi untuk mendapatkan sertifikat Trademark AdBlue oleh Verband der Automobilindustrie (VDA).
AdBlue merupakan merek dagang terdaftar yang dimiliki oleh VDA untuk cairan urea produk DEF berkualitas tinggi yang banyak digunakan dalam teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk mengurangi emisi nitrogen oksida (NOx) dari kendaraan diesel.
Sertifikasi AdBlue menjamin bahwa produk yang menggunakannya telah memenuhi standar kualitas tertinggi yang ditetapkan oleh VDA.
Hal ini penting karena banyak produsen kendaraan Eropa membutuhkan produk yang bersertifikat AdBlue untuk memastikan performa optimal dan emisi yang ramah lingkungan.