Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Kabar mengenai masalah rangka eSAF pada beberapa model motor terbaru Honda telah menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet.
Banyak konsumen yang mengeluhkan masalah berkarat dan mudah keropos pada rangka motor tersebut.
Dalam konteks ini, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan komentar penting terkait dengan isu ini.
Kepala Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI, Rio Priambodo, menyampaikan pandangannya terhadap situasi ini.
Menurutnya, PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai produsen sepeda motor Honda perlu memberikan kejelasan mengenai mekanisme sistem kompensasi untuk konsumen yang terkena dampak masalah rangka motor ini.
“Saat terjadi temuan rangkanya mudah keropos atau karatan, tentukan bagaimana mekanisme sistem kompensasi ini yang merupakan jaminan bagi konsumen saat terjadi suatu permasalahan yang tidak diinginkan,” ujar Rio.
YLKI telah memberikan saran dan masukan kepada AHM untuk segera melakukan klarifikasi guna menghindari kebingungan di kalangan masyarakat.
“Kalau dari kami sudah memberikan saran atau masukan pada AHM untuk memberikan klarifikasi yang jelas kepada konsumen terkait dengan rangka eSAF ini agar tidak jadi simpang siur di masyarakat,” tambahnya.
Rio juga menyoroti video yang beredar tentang rangka eSAF yang rentan keropos. Ia berpendapat bahwa perlu segera ada klarifikasi dan penjelasan lebih lanjut dari AHM.
Konsumen perlu tahu apakah rangka yang diklaim mudah keropos ini aman, dan apa solusinya jika terjadi masalah serupa.
AHM telah memulai langkah investigasi terkait masalah rangka ini.
Namun, langkah ini diambil setelah pemerintah melalui Kementerian Perhubungan meminta klarifikasi kepada AHM.
Rio berharap bahwa hasil investigasi ini akan memberikan kejelasan bagi masyarakat dan menemukan solusi yang memadai.
Hingga saat ini, AHM telah mengajak konsumen untuk melakukan pengecekan sepeda motornya secara langsung di bengkel Astra Honda Authorized Service Station (AHASS).
Masalah rangka ini diduga sebagai kesalahan produksi yang kemungkinan memerlukan recall unit pada motor Honda berangka eSAF.
Namun, menurut Rio, keputusan mengenai hal ini harus menunggu hasil investigasi produk terlebih dahulu.
“Ini tergantung keputusan dari hasil investigasi. Ketika terjadi suatu permasalahan di industri, harus ada quality control dan mencari solusi ke depan. Ini yang sebenarnya dibutuhkan sehingga masyarakat tidak bertanya-tanya dan merasa tenang, tidak terbayang-bayang masalah rangka eSAF itu,” jelas Rio.
Situasi ini menyoroti pentingnya transparansi dan tanggung jawab produsen terhadap masalah produk yang mungkin membahayakan konsumen.
Semoga investigasi ini dapat memberikan solusi yang memadai dan memastikan keamanan bagi pemilik motor Honda yang terkena dampak masalah rangka eSAF.