Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada Selasa (20/6/2023), Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melalui Program Studi (Prodi) Teknologi Perbenihan menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang berlokasi di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sekampung, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur.
Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang terampil dalam budidaya jagung hibrida serta mampu menghasilkan benih jagung secara mandiri.
Anggota Kelompok Tani Binaan BPP Sekampung, yang mengawasi 17 kelompok Binaan, hadir dalam acara ini.
Kepala BPP Kecamatan Sekampung, Uti Suarsih S.PKP., memimpin koordinasi kelompok-kelompok ini. Kegiatan ini diharapkan menjadi wujud dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Bertajuk “Transfer Teknologi Budidaya Tanaman Jagung Hibrida,” kegiatan pengabdian masyarakat ini diketuai oleh Dr.Ir. Jaenudin Kartahadimaja, M.P., dengan didampingi oleh Anung Wahyudi, S.P,M.Sc., P.hD., serta sejumlah dosen lainnya dari Prodi Teknologi Perbenihan dan mahasiswa semester 8 prodi tersebut.
Dr. Ir. Jaenudin Kartahadimaja, M.P., menjelaskan bahwa jagung hibrida merupakan hasil persilangan antara dua atau lebih galur murni.
“Keunggulan jagung hibrida terletak pada produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan jagung inbrida,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa selain jagung hibrida, jagung sintetik dan komposit juga semakin populer di kalangan petani.
Tujuannya adalah mengurangi ketergantungan pada benih jagung komersil yang harganya melonjak.
Dalam kegiatan ini, Dr. Jaenudin memberikan transfer teknologi kepada kelompok tani binaan BPP Sekampung terkait seleksi dan pemurnian benih jagung hibrida dan sintetik.
Harapannya, kelompok tani ini akan menjadi mandiri dalam penyediaan benih jagung yang berkualitas.
Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si, Direktur Polinela, mengungkapkan komitmen institusi dalam mendukung kegiatan pengabdian dan penelitian dosen.
“Kegiatan ini diharapkan mampu menjaga kelangsungan ilmu dan teknologi di Politeknik Negeri Lampung yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat,” ungkap Prof. Sarono.
Ia juga berharap kegiatan ini akan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi petani jagung di Kabupaten Lampung Timur, sehingga masyarakat tak perlu khawatir lagi terkait ketersediaan benih jagung di masa depan.