Media90 – Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) baru-baru ini mengadakan Program Kemitraan Masyarakat (PkM) yang didukung oleh pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM).
Program ini berfokus pada penerapan teknologi Internet of Things (IoT), yang memungkinkan perangkat fisik berkomunikasi dan bertukar data melalui jaringan, guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai sektor.
Dalam hal ini, IoT diterapkan untuk mengoptimalkan budidaya ikan tawar, sehingga dapat meningkatkan hasil panen, mengurangi biaya operasional, dan memaksimalkan efisiensi pengelolaan kolam.
Kelompok budidaya ikan Ewak Pond, yang berlokasi di Pekon Patoman, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, menjadi sasaran penerapan teknologi ini.
Ewak Pond, yang dipimpin oleh Evran, memiliki 14 anggota dan 20 kolam ikan yang membudidayakan ikan lele, nila, dan gurame.
Kolam-kolam tersebut berukuran bervariasi, mulai dari 3×3 meter hingga 4×3 meter.
Program ini diinisiasi oleh tim pengabdian masyarakat Universitas Teknokrat Indonesia yang terdiri dari Debby Alita, M.Cs., Ade Surahman, M.Kom., Dr. Munti Sarida, S.Pi., M.Sc., bersama mahasiswa aktif Muhammad Arief Martadinata, Ryan Adjie Prasetyo, Muhammad Rohili, dan Puspita Putri.
Mereka bekerja sama dengan Universitas Lampung di bawah naungan LPPM Universitas Teknokrat Indonesia.
Kegiatan berlangsung dalam dua sesi, yaitu pada Sabtu (13/7/2024) dan Senin (9/9/2024), dengan fokus utama memberikan edukasi kepada kelompok Ewak Pond dan masyarakat setempat terkait budidaya ikan tawar.
Dalam sesi edukasi, Dr. Munti Sarida dan tim memperkenalkan teknologi berbasis IoT yang telah dikembangkan untuk membantu peternak ikan.
Teknologi ini meliputi sistem pemberian pakan otomatis, pemantauan pH air secara real-time, serta metode pengukuran manual dengan kertas pH.
Alat-alat ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi peternak dalam memantau kondisi kolam mereka secara lebih efisien dan akurat, serta memastikan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan ikan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para peternak ikan dalam berbagai aspek budidaya, termasuk persiapan kolam, pemilihan bibit ikan, pemberian pakan yang tepat, serta pemeliharaan kualitas air dan kesehatan ikan.
Setelah pelatihan dan edukasi, hasil evaluasi menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan peserta.
Hal ini dibuktikan dengan hasil post-test, di mana seluruh peserta berhasil menjawab 100% pertanyaan dengan benar.
Para peternak ikan menyambut positif program ini dan berharap kerja sama ini dapat berkelanjutan, mengingat teknologi yang diterapkan masih terus berkembang dan memiliki potensi besar untuk lebih memaksimalkan hasil budidaya mereka.
Kolaborasi antara akademisi dan masyarakat diharapkan terus memberikan manfaat nyata dalam meningkatkan kesejahteraan komunitas lokal, terutama dalam sektor budidaya ikan tawar.