Media90 – Universitas Malahayati dan Universitas Mitra Indonesia bersinergi dalam program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) untuk meningkatkan jumlah dan peran motivator ASI di Puskesmas Simpur, Bandar Lampung.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 2-3 Oktober 2024 sebagai bagian dari Hibah Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), yang bertujuan untuk meningkatkan peran aktif kader dan keluarga dalam mendukung pemberian ASI eksklusif guna pencegahan stunting sejak dini.
Sebanyak 15 peserta yang terdiri dari kader Posyandu dan ibu-ibu yang telah berhasil memberikan ASI eksklusif dari Kelurahan Kelapa Tiga, Kaliawi Persada, dan Pasir Gintung berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Ketua Tim Pengmas, Aryanti Wardiyah, Ns.M.Kep.Sp.Kep.Mat dari Program Studi Keperawatan Universitas Malahayati, menjelaskan, “Kami sangat berterima kasih kepada Puskesmas Simpur atas dukungan yang diberikan.
Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan peran kader dan keluarga sebagai motivator ASI eksklusif, yang merupakan langkah penting dalam pencegahan stunting sejak dini.”
Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Plt Kepala Puskesmas Simpur, dr. Sarah Prima Ayu, yang menekankan pentingnya kontribusi kader dan keluarga dalam memotivasi ibu-ibu untuk memberikan ASI eksklusif.
“Peran motivator sangat penting dalam memastikan kesehatan anak-anak di komunitas kita, terutama dalam mencegah terjadinya stunting,” jelasnya.
Tim Pengabdian Masyarakat terdiri dari dosen-dosen Universitas Malahayati dan Universitas Mitra Indonesia, seperti Aryanti Wardiyah, Neneng Siti Lathifah, S.ST.,M.Kes dari Program Studi Kebidanan FIK Universitas Malahayati, serta Nova Nurwinda Sari, S.Kep., Ns.M.Kep dari Program Studi Keperawatan Universitas Mitra Indonesia.
Para mahasiswa Program Studi Keperawatan Universitas Malahayati juga turut ambil bagian dalam kegiatan ini, memberikan dukungan dalam penyampaian materi dan pendampingan peserta.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendapatkan berbagai materi penting terkait ASI eksklusif yang disampaikan oleh Neneng Siti Lathifah, S.ST., M.Kes, dan manajemen sumber daya kader oleh Ns. Miranti Dea Dora, S.Kep.M.Kep.
Tak hanya itu, sebuah aplikasi edukasi ASI eksklusif juga diluncurkan untuk memudahkan kader dan ibu-ibu dalam memberikan motivasi dan edukasi kepada masyarakat di era digital.
Salah satu peserta, Trijayanti (54), menyampaikan kesannya setelah mengikuti kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Kami memperoleh banyak ilmu baru yang dapat diterapkan di lapangan untuk membantu ibu-ibu lainnya,” ujarnya.
Kegiatan Pengmas ini mendapat dukungan dari hibah pengabdian masyarakat dengan nomor kontrak 959/LL2/AL.04/PM/2024, yang bertajuk “Pemberdayaan Kader dan Keluarga sebagai Motivator ASI (KEMASI) untuk Pencegahan Stunting secara Dini.”
Diharapkan, program ini dapat terus berlanjut dan semakin memperkuat dukungan masyarakat terhadap pemberian ASI eksklusif sebagai salah satu langkah penting dalam pencegahan stunting di Indonesia.