Media90 – Universitas Lampung (Unila) baru-baru ini melakukan uji coba bahan bakar berbasis kelapa sawit di pelataran Gedung Kimia Unila.
Uji coba ini merupakan hasil kolaborasi antara Tim Katalis Bertunas Unila, Jurusan Kimia Unila, dan Agroinvestama Group.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Wasinton Simanjuntak, Ph.D., terdiri dari Prof. Dr. Kamisah, Diky Hidayat, M.Sc., serta lima mahasiswa alumni FMIPA Unila.
Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng, Wakil Dekan Bidang Akademik FMIPA Unila, Ketua Jurusan Kimia, serta para dosen. Petrus Tjandra dari Agroinvestama Group juga turut menyaksikan proses uji coba tersebut.
Penelitian ini menghasilkan produk inovatif yang dinamakan Bensin Sawit Unila (BSU) 35, sebuah terobosan dalam pengembangan energi baru terbarukan yang berbasis kelapa sawit.
Inisiatif ini muncul dari kesadaran akan keterbatasan bahan bakar fosil dan bertujuan menciptakan alternatif bahan bakar yang lebih berkelanjutan. Penggunaan minyak sawit dipilih karena ketersediaannya yang melimpah di Lampung.
Prof. Wasinton Simanjuntak, Ketua Tim Peneliti Unila, menjelaskan bahwa fokus utama dari penelitian ini adalah pengembangan katalis bertunas untuk menghasilkan biohidrokarbon.
Biohidrokarbon ini kemudian dapat diubah menjadi biogasolin, bioavtur untuk pesawat terbang, dan biodiesel.
“Minyak sawit ini diolah dan dipecah dengan bantuan katalis untuk menghasilkan biogasolin,” jelas Prof. Simanjuntak.
Petrus Tjandra dari Agroinvestama Group menambahkan bahwa biogasolin ini dicampurkan dengan bensin Pertamax dalam rasio 35 persen BSU dan 65 persen Pertamax.
Campuran ini kemudian diuji coba pada kendaraan motor dan menunjukkan hasil positif. “Hasilnya, mesin motor bisa menyala dan dapat digunakan untuk aktivitas sehari-hari, yang tentunya ramah lingkungan,” ujar Petrus Tjandra.
Rektor Unila, Prof. Lusmeilia Afriani, menyambut baik hasil uji coba tersebut dan berharap BSU dapat dikembangkan lebih lanjut.
“Saya sangat bangga dengan hasil kerja tim penelitian dan berterima kasih kepada Agroinvestama atas dukungannya. Kami berharap BSU dapat digunakan secara luas, dimulai dari lingkungan Unila hingga masyarakat umum di Lampung,” ungkap Prof. Lusmeilia Afriani.