Media90 – UIN Raden Intan Lampung kehilangan sosok yang sangat berjasa dalam memperjuangkan kelahiran Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan, yang kini menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.
Perintis UIN RIL, Prof. Damrah Khair, meninggal dunia pada usia 79 tahun. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Abdul Moeloek pada Sabtu, 1 Juni 2024.
Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Rektor UIN RIL, Wan Jamaluddin, yang juga mengakui bahwa almarhum merupakan guru besar pertama dari UIN RIL.
Rektor Wan Jamaluddin mengungkapkan rasa duka atas kepergian salah satu tokoh yang paling berjasa dalam sejarah UIN RIL.
Beliau menyebut Prof. Damrah Khair sebagai pionir dalam perjalanan kampus dari IAIN ke UIN, sekaligus sebagai salah satu arsitek penting di balik berdirinya program pascasarjana di institusi tersebut.
“Kita merasa kehilangan salah satu tokoh dalam perjalanan kampus dari IAIN ke UIN. Kemudian beliau berjasa bagi berdirinya program pascasarjana. Beliau ini salah satu guru besar pertama di UIN Raden Intan Lampung,” ungkap Rektor pada Minggu, 2 Juni 2024.
Almarhum juga pernah menjabat sebagai rektor UIN RIL pada periode 1998 hingga 2002.
Menurut Prof. Wan, banyak jasa yang bisa dijadikan teladan dari almarhum, bukan hanya bagi kampus, tetapi juga untuk Provinsi Lampung.
Prof. Wan menggambarkan Prof. Damrah sebagai orang yang pekerja keras dan tenang dalam memecahkan masalah.
Bahkan dalam situasi yang serius, almarhum mampu menciptakan suasana yang santai dan tidak tegang.
“Orang yang pekerja keras, orang yang rileks di saat kondisi yang memang serius, tapi dia bisa mengemasnya dalam suasana rileks dan tidak tegang,” kata Prof. Wan.
Rektor berharap bahwa sosok almarhum bisa menjadi teladan bagi generasi muda. Dengan jasa-jasanya bagi pengembangan dan kemajuan kampus, ia berharap hal itu dapat memacu semangat bagi seluruh civitas akademika UIN RIL.
“Semoga para generasi muda bisa memetik contoh keteladanan yang baik dari beliau. Orang yang ramah, terbuka, dan punya jasa besar. Semoga bisa menjadi amal jariyah,” pungkasnya.
Prof. Damrah Khair lahir di Bengkulu pada tanggal 25 Agustus 1944. Jenazahnya rencananya akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Dakwah, Labuhan Ratu, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung.