Media90 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung mencatat pencapaian positif dalam sektor perbankan dan jasa keuangan Lampung pada triwulan pertama tahun 2024, dengan pertumbuhan mencapai 9,46 persen atau setara dengan Rp127,29 triliun.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala OJK Lampung, Otto Fitriyandi, dalam sebuah acara media yang diselenggarakan di Hotel Horison Bandar Lampung pada Rabu (26/6/2024).
Otto Fitriyandi menyebutkan bahwa penyaluran kredit perbankan di Lampung juga mengalami peningkatan signifikan, mencatat kenaikan sebesar 4,06 persen secara tahunan (yoy), dari Rp75,98 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp79,06 triliun pada triwulan pertama tahun 2024.
“Dibandingkan dengan posisi Desember 2023 (ytd), terjadi peningkatan sebesar Rp1,19 triliun atau 1,53 persen,” tambahnya.
Tiga sektor ekonomi utama yang menjadi penyumbang terbesar dalam penyaluran kredit adalah sektor penerima kredit bukan lapangan usaha, pedagang besar dan eceran, serta sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan.
Otto Fitriyandi juga mengungkapkan bahwa kredit yang disalurkan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Lampung meningkat 14,53 persen secara year on year (yoy), dari Rp27,64 triliun pada triwulan pertama tahun 2023 menjadi Rp31,65 triliun pada triwulan yang sama tahun 2024.
Hal ini berdampak positif pada peningkatan bagian kredit UMKM dalam total kredit, naik dari 36,38 persen menjadi 40,04 persen.
Meskipun demikian, terdapat peningkatan dalam rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 0,75 persen, dari 3,51 persen pada Maret 2023 menjadi 4,25 persen pada Maret 2024.
Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) di Lampung juga mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen (yoy), dari Rp62,66 triliun menjadi Rp63,93 triliun.
Peningkatan ini mencerminkan kondisi yang menggembirakan bagi sektor keuangan Lampung, meskipun perlu perhatian lebih lanjut terhadap rasio NPL yang meningkat.