BERITA

Tragedi Kanal: Bayi Dua Tahun Meninggal Setelah Tercebur di Kanal Bumi Dinasena Abadi, Tulang Bawang

37
×

Tragedi Kanal: Bayi Dua Tahun Meninggal Setelah Tercebur di Kanal Bumi Dinasena Abadi, Tulang Bawang

Sebarkan artikel ini
Bayi Dua Tahun Ditemukan Meninggal Usai Tercebur di Kanal Bumi Dinasena Abadi Tulang Bawang
Bayi Dua Tahun Ditemukan Meninggal Usai Tercebur di Kanal Bumi Dinasena Abadi Tulang Bawang

Media90 – Pada Rabu sore (19/6/2024), sebuah tragedi menyelimuti Kampung Bumi Dipasena Abadi, Rawajitu Timur, Tulang Bawang, saat seorang bayi berusia dua tahun, yang dikenal dengan inisial AAR, ditemukan tewas setelah tercebur ke dalam saluran buang (kanal) depan rumahnya.

Kejadian tragis ini pertama kali disadari oleh tetangga korban, Aris Prayoga (39), yang sedang membersihkan rumput di tambak miliknya.

Istri Aris memanggilnya setelah tetangga lain mencari anak mereka yang tiba-tiba menghilang saat bermain di sekitar rumah.

“Aku langsung bergegas mencari AAR dari sisi seberang rumah kami. Aku melihat sesuatu yang mencurigakan di tengah kanal, dan aku segera berenang untuk memeriksanya. Ternyata itu adalah AAR yang mengapung,” ujar Aris Prayoga, masih terguncang.

Aris segera menarik korban ke tepi kanal, namun sayangnya AAR dalam keadaan lemas. Upaya pertolongan dilakukan dengan segera membawa AAR ke rumah bidan setempat, sebelum akhirnya dirujuk ke Puskesmas Rawat Inap Rawajitu Selatan. Namun, upaya medis tidak berhasil menyelamatkan nyawa AAR.

Menurut Kepala Kampung Bumi Dipasena Abadi, Nuh Hudawi, sebelum kejadian tragis itu, AAR sedang bermain bersama kedua kakaknya di dalam rumah.

Namun, tanpa disadari oleh kedua kakaknya, AAR keluar rumah dan menuju pinggir kanal.

“Ibu korban saat itu sedang sibuk di dapur, sementara ayahnya sedang bekerja membabat rumput di tempat lain. Kejadian ini benar-benar merupakan kecelakaan yang tidak terduga bagi keluarga dan seluruh komunitas kami,” ungkap Nuh Hudawi.

Tragedi ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya pengawasan dan kehati-hatian ekstra terhadap anak-anak kecil di sekitar lingkungan rumah, terutama di tempat-tempat yang memiliki potensi bahaya seperti kanal atau saluran air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *