BERITA

Tragedi Hilangnya Nenek Pikun Saminem: 21 Hari Mencari Berakhir Tragis di Kanal Gedung Aji Baru Tulang Bawang

123
×

Tragedi Hilangnya Nenek Pikun Saminem: 21 Hari Mencari Berakhir Tragis di Kanal Gedung Aji Baru Tulang Bawang

Sebarkan artikel ini
Hilang 21 Hari, Nenek Pikun Saminem Ditemukan tak Bernyawa di Kanal Gedung Aji Baru Tulang Bawang
Hilang 21 Hari, Nenek Pikun Saminem Ditemukan tak Bernyawa di Kanal Gedung Aji Baru Tulang Bawang

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Sebuah tragedi menyelimuti Kampung Mekar Sari dan Kampung Mesir Dwi Jaya, Kecamatan Gedung Aji Baru, Tulang Bawang, dengan penemuan seorang perempuan tua yang sudah tak bernyawa di kanal tanggul penangkis perbatasan.

Minggu (31/3/2024) menjadi hari yang kelam ketika mayat tersebut ditemukan, dan belakangan diketahui sebagai Saminem (80), seorang ibu rumah tangga (IRT) dari Kampung Makarti Tama, Kecamatan Gedung Aji Baru, Kabupaten Tulang Bawang.

Menurut keterangan dari Kasat Reskrim Polres Tulang Bawang, AKP Hengky Darmawan, penemuan mayat pertama kali dilakukan oleh M. Yusuf (40), yang sedang memancing di area tersebut.

“Saat itu saksi M. Yusuf memancing di kanal tanggul penangkis perbatasan antara Kampung Mekar Sari dan Kampung Mesir Dwi Jaya, lalu melihat mayat,” ungkap Hengky.

Identifikasi mayat dilakukan setelah anak korban, Budi Santoso (40), mengenali ciri-ciri pada mayat tersebut.

Diketahui bahwa sebelum menghilang, Saminem mengenakan baju berwarna cokelat dan selendang merah muda, persis seperti yang dikenakannya saat mayatnya ditemukan.

“Korban pergi dari rumah pada Sabtu (09/03/2024) tanpa memberi kabar dan tak kunjung pulang,” kata Hengky.

Meski keluarga hanya melakukan pencarian di sekitar rumah dan lingkungan sekitar, namun tidak pernah melaporkan ke polisi. “Keluarga tidak melaporkan ke polisi karena biasanya korban akan kembali ke rumah sendiri,” tambah Hengky.

Diketahui bahwa korban menderita pikun karena usia lanjut. Sejak tanggal pergi hingga penemuan pada Minggu (31/3/2024) sore, terdapat rentang waktu 21 hari di mana Saminem hilang dari perhatian keluarga dan masyarakat.

“Setelah dievakuasi dari lokasi, korban tidak dapat dilakukan identifikasi awal karena sudah berbentuk kerangka. Kuat dugaan awal penyebab korban meninggal dunia adalah tergelincir dan jatuh ke kanal tanggul penangkis,” jelas Kasat Reskrim.

Meskipun polisi menawarkan untuk melakukan laporan dan otopsi, namun keluarga korban memilih untuk tidak melanjutkan proses hukum.

Mereka menerima dengan ikhlas kepergian Saminem dan jenazahnya langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Kampung Makarti Tama.

Tragedi ini memberikan pelajaran akan pentingnya perhatian terhadap keluarga lanjut usia, serta pentingnya melaporkan keberangkatan mereka kepada pihak berwenang saat mereka meninggalkan rumah.

Semoga Saminem beristirahat dengan tenang, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi kepergian ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *