Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Lampung segera menindak terminal bayangan di sekitar Terminal Rajabasa, Bandar Lampung.
Langkah ini dilakukan menyusul perhatian yang diberikan oleh anggota DPR RI pada masa mudik Lebaran 2024 terhadap keberadaan terminal tersebut.
Kepala BPTD Kelas II Lampung, Bambang Siswoyo, menjelaskan bahwa penertiban terminal bayangan di sekitar area Terminal Rajabasa bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan bagi penumpang yang menggunakan transportasi darat.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menertibkan terminal bayangan ini, sesuai dengan kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan bahwa penumpang harus menggunakan terminal resmi yang telah disediakan,” ungkap Bambang Siswoyo.
Selanjutnya, Bambang menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan dinas perhubungan untuk mengatur angkutan di terminal bayangan agar dapat dialihkan ke Terminal Rajabasa.
Mengingat perbedaan kewenangan dalam pengaturan angkutan kota (angkot), bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), dan bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).
“Kami akan bersinergi dengan dinas terkait untuk mengatur angkutan di terminal bayangan, sesuai dengan kewenangan yang ada. Terminal Rajabasa memiliki dua fungsi sebagai tempat pemberhentian bagi bus AKDP dan AKAP,” jelas Bambang pada Rabu (1/5/2024).
Menurut Bambang, penertiban ini tidak hanya akan mengurangi kemacetan karena bus yang berhenti di pinggir jalan di sekitar terminal bayangan, tetapi juga dapat meningkatkan keamanan bagi penumpang.
“Terminal bayangan ini menjadi penyebab kemacetan, dan dengan mengalihkan angkutan ke Terminal Rajabasa, keamanan penumpang dapat lebih terjamin karena adanya petugas yang berjaga 24 jam di terminal tersebut. Hal ini dapat mengurangi angka kejahatan di sekitar terminal, terutama bagi penumpang yang tiba di malam hari karena layanan angkutan lanjutan di Terminal Rajabasa lebih optimal,” tambahnya.
Sebelumnya, Komisi V DPR RI telah mengunjungi Terminal Rajabasa pada bulan Maret dan meminta penertiban terminal bayangan yang berdampak pada ketidaklayanan optimal terhadap keamanan, kenyamanan, dan keselamatan penumpang. Dengan langkah ini diharapkan situasi tersebut dapat segera teratasi.
