BERITA

Tanggapi Kenaikan Harga, Pemprov Lampung Dorong Aksi Tanam Cabai, Warga Diimbau Bertanam di Pekarangan

19
×

Tanggapi Kenaikan Harga, Pemprov Lampung Dorong Aksi Tanam Cabai, Warga Diimbau Bertanam di Pekarangan

Sebarkan artikel ini
Sikapi Harga Mahal, Pemprov Lampung Gerakkan Aksi Tanam Cabai, Warga Diminta Tanam Sendiri di Pekarangan
Sikapi Harga Mahal, Pemprov Lampung Gerakkan Aksi Tanam Cabai, Warga Diminta Tanam Sendiri di Pekarangan

Media90 – Menghadapi lonjakan harga cabai yang kian meresahkan masyarakat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengambil langkah proaktif dengan menggalakkan gerakan tanam cabai serentak di berbagai daerah. Langkah ini diambil sebagai salah satu solusi untuk menjaga stabilitas harga cabai di pasaran.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH) Lampung, Bani Ispriyanto, menjelaskan bahwa Pemprov Lampung telah menyiapkan rencana jangka pendek dan panjang untuk mengantisipasi lonjakan harga cabai yang sering terjadi.

“Untuk jangka panjang, kami fokus pada pengendalian inflasi melalui gerakan tanam cabai serentak di beberapa daerah. Program ini dilakukan dengan kerjasama bersama kelompok tani, kelompok wanita tani, dan PKK,” ujar Bani Ispriyanto pada Jumat (9/8/2024).

Ia menambahkan bahwa Pemprov Lampung juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah mereka dengan menanam cabai. Ini diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam menghadapi fluktuasi harga cabai.

Baca Juga:  Rekor Lonjakan Pengunjung Wisata di Pesawaran Selama Libur Iduladha

Sementara itu, untuk jangka pendek, Pemprov Lampung telah berkoordinasi dengan distributor untuk mendatangkan stok cabai tambahan dari daerah sentra produksi seperti Jawa.

Hal ini dilakukan untuk menstabilkan pasokan cabai di Lampung, mengingat cabai merupakan komoditas musiman yang sering mengalami penurunan ketersediaan di luar musim panen.

“Kami berharap harga cabai di Lampung bisa cepat terkendali. Kami juga mendorong penggunaan screen house sebagai solusi untuk meningkatkan produksi cabai di daerah ini,” tambah Bani Ispriyanto.

Namun, ia juga menekankan bahwa luas lahan tanam cabai di Lampung saat ini masih terbatas, sehingga diperlukan edukasi lebih lanjut kepada para petani agar lebih cermat dalam mengelola tanaman mereka untuk mengurangi risiko gagal panen.

Baca Juga:  Mahasiswa Internasional di IIB Darmajaya Mengucapkan Salam Hangat kepada Mahasiswa Teknik Informatika dalam Kelas Bahasa Inggris

Dalam mendukung upaya Pemprov Lampung, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Lampung juga turut serta dengan menyediakan 15.000 benih cabai berstandar yang diberikan kepada petani, PKK, dan kelompok wanita tani (KWT).

Adapun sebaran lahan pertanaman cabai di Lampung meliputi beberapa daerah strategis, seperti di Pringsewu seluas 50 hektare di Adiluwih, Pesawaran dengan luas tanam 80 hektare di Tegineneng dan Way Ratai.

Di Lampung Selatan, terdapat 10 hektare lahan cabai merah, 12 hektare cabai rawit, dan 5 hektare cabai merah di Ketapang.

Sementara di Lampung Barat, cabai ditanam di Balik Bukit, Way Tenong, dan Sukau dengan luas total 10 hektare. Lampung Tengah memiliki lahan pertanaman cabai rawit seluas 40 hektare dan lahan cabai merah seluas 140 hektare.

Gerakan tanam cabai serentak ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam menjaga kestabilan harga cabai di Lampung, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.

Baca Juga:  Pembelajaran Berkualitas: Dosen IIB Darmajaya Menginspirasi dengan Pelatihan Public Speaking di SMAN 6 Bandar Lampung

Dengan adanya gerakan ini, masyarakat diharapkan lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan cabai di rumah tangga mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *