Media90 – Kawanan gajah liar kembali masuk ke pemukiman dan merusak rumah warga di Talang Daiyah, Pekon Sidorejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Rabu (26/6/2024) malam. Insiden ini menambah panjang daftar konflik antara manusia dan gajah di daerah tersebut.
Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Sugeng Hari Kinaryo Adi, mengatakan kawanan gajah liar tersebut kembali masuk ke pemukiman warga pada malam hari dan merusak sejumlah rumah warga.
“Kawanan gajah liar merusak rumah Bapak Amin di Pemangku Talang Daiyah, dan pagi tadi mereka bergerak ke arah Talang Ujang. Kemungkinan di sana banyak rumah warga yang dirusak,” kata Sugeng, Jumat (28/6/2024).
Sugeng menambahkan, kawanan gajah liar tersebut pada siang hari tadi kembali ke hutan menuju ke arah Gunung Gede.
“Gajah-gajah itu mulai pergi pada siang tadi dan bergerak ke arah Gunung Gede. Di gunung itu banyak makanan mereka, kemungkinan kawanan gajah liar akan lama menetap di sana,” ujarnya.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, sejumlah kawanan gajah liar kembali masuk ke pemukiman dan merusak lahan perkebunan milik warga di Talang Daiyah, Pekon Sidorejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat.
Sugeng Hari Kinaryo Adi, saat dihubungi Selasa (25/6/2024), mengatakan kemunculan gajah liar tersebut terlihat pada Senin (24/6/2024), pukul 21.00 WIB.
“Saya dapat laporan bahwa kawanan gajah liar itu kembali masuk perkampungan di Talang Daiyah malam tadi. Kawanan gajah liar tersebut sempat berada di belakang rumah warga setempat yang berada di lokasi tersebut,” katanya.
Sugeng menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya bersama masyarakat setempat masih melakukan pemantauan terhadap kawanan gajah liar yang masuk pemukiman warga tersebut.
“Blokade dilakukan oleh warga bersama satgas, bisa dipastikan hingga saat ini situasi di lokasi masih aman. Sehingga warga setempat tidak perlu mengungsi, namun tentunya kita harus tetap waspada dan berjaga-jaga,” tambahnya.
Satgas Lembah Suoh saat ini sudah melaksanakan penghadangan dan penghalauan kepada kawanan gajah liar tersebut.
Menurut Sugeng, kawanan gajah liar tersebut berjumlah 18 ekor dan diperkirakan sudah masuk ke dalam hutan kembali, namun pada malam hari mereka kembali ke pemukiman dan merusak rumah warga.
Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) bersama Balai KSDA Bengkulu serta mitra (Repong Indonesia, YKWS, PILI, WCS dan YABI), telah berhasil melakukan pemasangan GPS Collar pada gajah liar yang ada di Lampung Barat, guna memantau posisi satwa dilindungi tersebut.
“Alhamdulillah, pemasangan GPS Collar sudah selesai dipasang pada gajah liar tersebut,” kata Plt. Kepala Balai Besar TNBBS, Ismanto.
Ismanto menjelaskan bahwa alat pelacak posisi tersebut berupa sebuah kalung yang dipasang pada salah satu gajah yang ada pada kelompok gajah liar itu.
“Pada 29 Maret 2023 telah terpasang GPS Collar pada kelompok gajah bernama kelompok ‘Jambul’ yang berjumlah enam ekor yang berada di Pekon Suka Marga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat,” ujarnya.
Dengan kejadian ini, diharapkan warga setempat tetap waspada dan terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menghindari kerusakan lebih lanjut serta menjaga keselamatan bersama.