Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Temuan terbaru dari survei Center for Political Communication Studies (CPCS) mengungkap bahwa Gerindra berhasil meraih elektabilitas sebesar 19,0%, menggeser posisi PDI Perjuangan sebagai penguasa dalam persaingan Pemilu 2024.
Peningkatan signifikan ini dapat dipetakan dari lonjakan popularitas pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, yang secara langsung memberikan dampak positif pada elektoral Gerindra sebagai partai pengusung utama mereka.
Peneliti senior CPCS, Hatta Binhudi, menyatakan dalam rilis resminya pada Sabtu (23/12/2023), “Gerindra diprediksi bakal menggantikan dominasi PDI Perjuangan dalam pemilu legislatif, menggagalkan potensi pencapaian hattrick oleh PDI Perjuangan.”
Elektabilitas PDI Perjuangan yang mencapai 16,7% menempatkannya pada peringkat kedua, membuatnya berhadapan dengan tantangan sulit untuk mencetak kemenangan ketiga dalam Pemilu kali ini.
Hatta menyoroti bahwa partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai merasakan efek positif dari dukungan terhadap pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
“Gerindra menjadi pihak yang paling diuntungkan berkat keterlibatannya dalam koalisi ini, dengan Prabowo sebagai ketua umum sekaligus tokoh sentral sejak awal pendiriannya,” ujar Hatta seperti yang dilaporkan oleh Antara.
Hatta menekankan perbedaan konteks politik antara Pilpres 2024 dan Pemilu sebelumnya, di mana Prabowo, yang sebelumnya menjadi rival Jokowi pada 2014 dan 2019, kini menjadi sekutu kuat dan calon presiden yang didukung oleh Jokowi.
Dia juga menyoroti kemajuan Gibran, putra sulung Jokowi, sebagai bukti dukungan yang diberikan oleh Jokowi terhadap Prabowo.
“Prabowo-Gibran mewujudkan formasi kepemimpinan nasional baru yang paling dapat menjamin kelanjutan program-program Jokowi,” tambah Hatta.
Mengikuti tren tersebut, Partai Golkar mengalami peningkatan elektabilitas dari 7-8% menjadi 10,1%.
Hatta mengingatkan bahwa jika tren ini terus berlanjut, Partai Golkar bisa menjadi ancaman serius bagi PDI Perjuangan.
Partai-partai lain dalam koalisi pengusung Prabowo-Gibran, seperti Partai Demokrat (6,8%) dan PSI (6,4%), juga mengalami kenaikan tipis.
Di sisi lain, PPP yang mendukung Ganjar-Mahfud mengalami penurunan elektabilitas menjadi 2,1%, sementara PKB dan PKS menduduki peringkat lima besar dengan elektabilitas masing-masing 6,5% dan 4,0%.
Partai baru seperti PKN dan Buruh masih belum menyatakan dukungan kepada capres tertentu dan memiliki elektabilitas nihil.
Hatta menyimpulkan bahwa partai-partai tanpa asosiasi kuat dengan figur capres atau cawapres akan menghadapi tantangan lebih besar dalam mendapatkan efek coattail.
Survei CPCS dilakukan pada 7-14 Desember 2023 dengan melibatkan 1.200 responden yang mewakili 34 provinsi, dengan metode survei multistage random sampling, margin of error ±2,9%, dan tingkat kepercayaan 95%.