Media90 – Kurang dari dua bulan menuju pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 di Kudus, Jawa Tengah, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung mulai mematangkan persiapan. Melalui Bidang II Pembinaan Prestasi dan Sport Science, KONI Lampung menggelar tes fisik bagi calon atlet yang akan mewakili daerah tersebut.
Tercatat ada 111 atlet dari 9 cabang olahraga beladiri yang mengikuti tes fisik pada 20–21 Agustus 2025 di komplek Kantor KONI Lampung, PKOR Way Halim, Bandar Lampung. Dari total 10 cabang olahraga yang dipertandingkan di PON Beladiri, Lampung hanya tidak mengirimkan kontingen pada satu cabang.
Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan Prestasi dan Sport Science KONI Lampung, Riagus Ria, menjelaskan bahwa tes fisik ini disusun dengan perencanaan matang. “Tim kami membagi dua model tes fisik sesuai dengan karakter masing-masing cabang olahraga. Jadi tidak semua sama, tapi disesuaikan dengan kebutuhan dan titik berat setiap cabang,” ujarnya, Rabu (20/8/2025).
Pada hari pertama, tes difokuskan untuk cabang yang menitikberatkan pada kecepatan, seperti kempo, taekwondo, wushu, pencak silat, dan karate. Sementara pada hari kedua, giliran cabang yang mengandalkan bantingan dan kekuatan tubuh, yakni gulat, tarung drajat, sambo, dan judo.
Riagus menambahkan, hasil tes fisik ini akan menjadi bahan evaluasi sekaligus acuan bagi para pelatih dalam menentukan atlet yang diturunkan di PON mendatang. “Nilai-nilai yang didapat akan kami bahas bersama tim KONI dan para pelatih. Masih ada waktu untuk melakukan evaluasi sebelum keputusan akhir diambil,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi bagian dari pola sinergi antara KONI dan cabang olahraga untuk menciptakan pembinaan yang berkesinambungan. “Tes fisik ini bukan sekadar formalitas, tapi akan menjadi pola rutin pembinaan bersama, demi mengantarkan Lampung meraih prestasi terbaik di PON Beladiri 2025,” tegas Riagus.