Media90 – Inisiatif literasi digital yang digagas oleh Jaringan Literasi Rakyat bersama Nanda Antonius melalui program Jalar Bernada sukses direalisasikan di 19 desa di Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran.
Program ini resmi ditutup dengan sosialisasi di dua desa terakhir, yakni Negeri Sakti dan Kurungan Nyawa, yang berhasil membawa semangat baru bagi masyarakat setempat, khususnya generasi muda dan penduduk usia produktif.
Deni Kurniawan, Koordinator Jalar Bernada, mengungkapkan bahwa penutupan kegiatan ini merupakan langkah akhir dari rangkaian edukasi literasi digital di seluruh desa di Gedongtataan.
Ia menyampaikan bahwa program ini telah berhasil menanamkan pemahaman penting mengenai literasi digital dan penggunaan teknologi secara bijak kepada generasi milenial dan Gen Z yang ada di pelosok desa.
“Ini adalah tahap akhir pelatihan di Kecamatan Gedongtataan, dan kami sangat senang melihat antusiasme dari masyarakat. Kami sudah menyambangi Desa Bagelen, Sukaraja, Bogorejo, hingga Negeri Sakti dan Kurungan Nyawa. Di setiap desa, kami mendapati semangat luar biasa dari para peserta yang ingin memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk memperbaiki kehidupan mereka,” ujar Deni.
Menurutnya, keberhasilan program ini merupakan bukti tercapainya visi Jalar Bernada untuk membentuk generasi yang lebih melek teknologi dan literasi.
Peserta pelatihan tidak hanya diajarkan cara mengelola media sosial secara bijak, tetapi juga diberikan wawasan tentang memanfaatkan peluang digital untuk mengembangkan usaha dan karier.
“Kami tekankan bahwa teknologi, jika digunakan dengan benar, dapat membuka banyak peluang. Mulai dari bisnis online, menjadi content creator, hingga membuka UMKM berbasis digital. Kami ingin masyarakat melihat teknologi sebagai peluang, bukan sekadar hiburan,” imbuh Deni.
Pelatihan ini mendapat sambutan hangat, terutama dari kalangan anak muda yang ingin lebih memahami cara memanfaatkan teknologi untuk mendukung pengembangan diri mereka.
Kehadiran kader Jalar Bernada di setiap desa akan menjadi ujung tombak dalam mengawal peningkatan literasi digital di masa mendatang.
Selain mengajarkan literasi digital, pelatihan ini juga menyoroti rendahnya Indeks Literasi di Provinsi Lampung.
“Kami berharap Pesawaran bisa menjadi pionir dalam meningkatkan literasi di Lampung, dimulai dari desa-desa di Gedongtataan. Pengetahuan adalah kunci untuk menghadapi era keterbukaan informasi saat ini,” tambah Deni.
Penutupan di Desa Negeri Sakti dan Kurungan Nyawa menjadi simbol bahwa meskipun pelatihan di Gedongtataan sudah selesai, misi Jalar Bernada masih akan berlanjut.
Deni memastikan bahwa upaya untuk meningkatkan literasi digital akan terus merambah ke desa-desa lain di Kabupaten Pesawaran, dengan tujuan menjangkau seluruh masyarakat usia produktif.
Nanda Indira, salah satu calon Bupati Pesawaran Nomor Urut 02 yang mendukung penuh kegiatan ini, menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan hanya bertujuan untuk menambah pengetahuan, tetapi juga menciptakan generasi muda yang berpikiran maju.
“Dengan memanfaatkan digitalisasi, masyarakat bisa menggali potensi dan peluang usaha yang sebelumnya tak terbayangkan. Kami ingin mengajarkan bagaimana menggunakan teknologi untuk meraih kesejahteraan yang lebih baik, bukan hanya sekadar memanfaatkannya sebagai sarana hiburan,” ujar Nanda.
Harapan besar di akhir kegiatan ini adalah terciptanya budaya literasi yang kuat di tengah masyarakat Pesawaran, serta lahirnya generasi muda yang tangguh, adaptif, dan kreatif dalam menghadapi tantangan era digital.
Jalar Bernada telah menyelesaikan satu babak penting di Gedongtataan, namun perjalanan mereka masih panjang untuk terus menjangkau pelosok desa lainnya.
Misi ini adalah untuk menanamkan benih literasi digital dan membentuk kader-kader masa depan yang siap menghadapi tantangan global dengan bijak dan cerdas.
Antonius Muhammad Ali, calon Wakil Bupati Pesawaran Nomor Urut 02, menambahkan pesan kepada para pemuda dan pemudi di Pesawaran agar bijak dalam menggunakan internet di era digital.
“Manfaatkan internet dengan baik. Internet gratis yang dipasang oleh Jalar Bernada diharapkan digunakan untuk hal-hal yang positif. Jangan sampai disalahgunakan, apalagi untuk judi online,” tegasnya.