Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada Sabtu, tanggal 2 Maret 2024, sebuah kegiatan pendampingan usaha anyaman daun pandan diselenggarakan di Balai Desa Kadumaneuh, Kecamatan Banjar, Pandeglang, Banten.
Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Universitas YARSI dan Pemerintah Desa Kadumaneuh, yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan online, menyusun harga pokok produksi, dan pencatatan keuangan bagi para pengrajin anyaman daun pandan.
Acara tersebut dihadiri oleh 30 peserta, terdiri dari pengrajin anyaman pandan dan perangkat desa. Tiga pemateri ahli dari berbagai bidang turut serta dalam kegiatan ini.
Prof. Dr. Nurul Huda, S.E., M.M., M.Si., memberikan pemahaman mendalam tentang strategi pengelolaan keuangan yang efektif dalam usaha anyaman daun pandan.
Beliau menekankan pentingnya pencatatan keuangan yang akurat dan pemantauan arus kas bagi para pelaku usaha.
Muhammad Rofii, S.E.I., M.Sc., QWP., membahas perhitungan harga pokok penjualan (HPP).
Dalam presentasinya, Rofii memberikan panduan langkah demi langkah dalam menghitung HPP secara akurat, yang diharapkan dapat membantu para pelaku usaha dalam menetapkan harga jual yang kompetitif.
Sementara Ariel Nian Gani, M.Sc., M.Phil., fokus pada strategi peningkatan penjualan online, memberikan wawasan tentang platform dan teknik pemasaran online yang efektif.
Peserta kegiatan, seperti Saiful, menyambut baik kegiatan pendampingan ini dan mengakui bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dengan kebutuhan mereka sebagai pengrajin anyaman pandan.
Mereka juga mengapresiasi peran tenaga kependidikan dari Universitas YARSI yang turut membantu dan memberikan bimbingan selama acara berlangsung.
Kepala Desa Kadumaneuh, Dodi Ramdhoni, menyambut baik kerjasama ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Kadumaneuh secara keseluruhan.
Kegiatan ini bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga memperkuat jaringan kerjasama antara universitas, pemerintah desa, dan masyarakat lokal, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pengrajin anyaman pandan dan ekonomi lokal.
