BERITA

Prestasi Mulia: 54 Warga Binaan Rutan Kota Agung Tanggamus Sukses Menyelesaikan Pendidikan Alquran dan Mengatasi Tantangan Buta Huruf

219
×

Prestasi Mulia: 54 Warga Binaan Rutan Kota Agung Tanggamus Sukses Menyelesaikan Pendidikan Alquran dan Mengatasi Tantangan Buta Huruf

Sebarkan artikel ini
Rutan Kota Agung Tanggamus Wisuda 54 Warga Binaan Santri Berantas Buta Huruf Alquran
Rutan Kota Agung Tanggamus Wisuda 54 Warga Binaan Santri Berantas Buta Huruf Alquran

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada Selasa (26/12/23), Aula Utama Rutan Kelas IIB Kota Agung Tanggamus dipenuhi kegembiraan saat 54 warga binaan resmi menerima gelar wisuda mereka setelah berhasil mengatasi tantangan buta huruf Alquran.

Kepala Rutan Kelas IIB Kota Agung, Beni M. Saefulloh, menyampaikan bahwa kegiatan ini telah berlangsung selama tiga bulan terakhir.

“Dari 60 orang, kita wisuda 54 santri saat ini. Empat di antaranya telah bebas dan berpindah ke lapas,” jelas Beni.

Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan para wisudawan tersebut menjadi bukti kemajuan yang telah dicapai selama proses pembelajaran.

Lebih lanjut, Beni mengungkapkan bahwa warga binaan berhasil mempelajari huruf Hijaiyah, memberikan bekal dan kenangan yang berharga saat mereka kembali ke masyarakat.

“Sepuluh orang terbaik diantaranya sebelumnya sama sekali tidak bisa membaca Alquran. Mereka akan menerima penghargaan khusus berupa sertifikat, agar dapat menjadi agen edukasi bagi tahanan lainnya,” ungkapnya dengan bangga.

Beni menekankan pentingnya pembelajaran di dalam rutan, mengingat banyak dari mereka yang tidak sempat belajar mengaji di luar. “Belajar tidak mengenal waktu dan umur.

Ke depan, saya berharap pada tahun 2024, setiap warga binaan memiliki tekad untuk menjadi hafiz Alquran 30 juz. Ini bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kebaikan orang lain,” jelas Beni dengan penuh semangat.

Selain itu, Beni berharap agar tidak ada lagi warga binaan di Rutan Kota Agung yang tidak bisa membaca Alquran.

“Pembelajaran harus ditingkatkan lebih lanjut, termasuk keterampilan membantu memandikan jenazah dan menyalatkan mayat. Hal ini penting agar ketika mereka pulang, mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat, sesuatu yang mungkin belum tentu diajarkan di luar sana,” tutup Beni, menekankan pentingnya pengembangan keterampilan yang holistik di dalam rutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *