BERITA

Polinela Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Astomulyo, Lampung Tengah Melalui Optimalisasi Limbah Ternak

94
×

Polinela Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Astomulyo, Lampung Tengah Melalui Optimalisasi Limbah Ternak

Sebarkan artikel ini
Polinela Dorong Optimalisasi Limbah Ternak di Desa Astomulyo, Lampung Tengah untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Polinela Dorong Optimalisasi Limbah Ternak di Desa Astomulyo, Lampung Tengah untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Media90 – Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melalui program studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada pengelolaan limbah ternak sapi di Desa Astomulyo, Kabupaten Lampung Tengah, pada Sabtu (22/6/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah ternak yang selama ini kurang dioptimalkan, sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Tim dosen dari Prodi Teknologi Produksi Tanaman Pangan Polinela yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Priyadi, S.P., M.Si. sebagai ketua tim, bersama Fajar Rochman, S.P., M.P., Rizky Rahmadi, S.P., M.P., Evi Yunita Sari, S.Pd., M.Si., Arum Sekar Buana, S.Si., M.Sc., dan Ir. Denny Sudrajat, M.P.

Pendampingan yang diberikan kepada anggota Karang Taruna Desa Astomulyo mencakup empat aspek utama dalam pengelolaan limbah ternak sapi, yaitu:

  1. Pengolahan Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Organik: Proses ini melibatkan pengumpulan kotoran sapi, pencampuran dengan bahan organik lain, penambahan mikroorganisme pengurai, pengaturan kelembaban dan aerasi, serta pemantauan suhu dan pH hingga produk akhir siap dikemas.
  2. Pemanfaatan Urin Sapi sebagai Pupuk Cair dan Pestisida Alami: Tahap ini mencakup pengumpulan urin, fermentasi dengan molase dan bakteri, penyaringan, pengenceran, serta pencampuran dengan bahan alami lain untuk membuat pestisida yang ramah lingkungan.
  3. Produksi Biogas dari Limbah Ternak: Kegiatan ini melibatkan perancangan dan pembangunan digester, pengisian dengan campuran kotoran sapi dan air, serta pemantauan proses fermentasi anaerob untuk memproduksi biogas yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
  4. Pembuatan Pakan Ternak dari Limbah Pertanian: Meliputi identifikasi dan pengumpulan limbah pertanian, pemotongan atau pencacahan, fermentasi untuk meningkatkan nilai nutrisi, penambahan suplemen, pencampuran bahan sesuai formulasi, serta pengujian dan evaluasi hasilnya pada ternak.
Baca Juga:  Prestasi Gemilang Mahasiswa Universitas Malahayati di Peksimida Lampung 2024

Priyadi, sebagai ketua tim pelaksana, menjelaskan bahwa setiap kegiatan tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis tetapi juga melibatkan praktik langsung, diskusi tentang manfaat ekonomi dan lingkungan, serta pelatihan keselamatan dalam penanganan bahan organik.

“Diharapkan melalui rangkaian kegiatan ini, peserta dapat mengembangkan keterampilan komprehensif untuk mengelola limbah ternak secara efektif dan mengubahnya menjadi sumber daya yang bernilai ekonomis bagi warga,” kata Priyadi.

Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta tentang pengelolaan limbah ternak.

“Survei pasca-pelatihan mengindikasikan peningkatan pemahaman sebesar 75% dibandingkan sebelum pelatihan. Para peserta kini mampu mengidentifikasi berbagai metode pengolahan limbah yang berpotensi meningkatkan pendapatan,” tambahnya.

Beberapa metode pengolahan limbah yang diajarkan memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan Karang Taruna dan masyarakat setempat, antara lain:

  • Produksi Pupuk Organik Berkualitas Tinggi: Produk ini dapat dijual kepada petani lokal atau dipasarkan secara online.
  • Pembuatan Pestisida Alami dari Urin Sapi: Pestisida ini ramah lingkungan dan memiliki permintaan pasar yang meningkat.
  • Instalasi Biogas Skala Rumah Tangga: Selain mengurangi biaya energi, biogas yang dihasilkan dapat dijual ke tetangga yang membutuhkan.
  • Pengolahan Pakan Ternak Berkualitas: Pakan ini dapat digunakan sendiri atau dijual kepada peternak lain.
Baca Juga:  Bupati Lampung Selatan Membagikan Santunan Kematian kepada 16 Ahli Waris Tenaga Harian Lepas Sukarela

“Melalui pelatihan ini, kami berharap para pemuda Karang Taruna dapat mengembangkan keterampilan baru yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan masyarakat,” ujar Priyadi.

Priyadi optimis bahwa dengan pengetahuan dan keterampilan baru ini, masyarakat dapat menciptakan peluang usaha yang inovatif dan berkelanjutan.

Diharapkan, inisiatif ini dapat mendorong terciptanya lapangan kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *