Media90 – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melaksanakan kegiatan penyuluhan pada Rabu, 10 Juli 2024, dengan tujuan utama untuk meningkatkan nilai tambah produk turunan gaharu di Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program bertajuk “Pemberdayaan dan Pendampingan Potensi Lokal Gaharu Lampung (Aquilaria malaccensis) Untuk Meningkatkan Nilai Tambah Produk Turunan Gaharu”.
Program ini didukung oleh Pendanaan BOPTN Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dosen Vokasi Tahun 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM).
Tim PKM yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., terdiri dari anggota-anggota seperti Yeni Variyana, S.T., M.T., Hafiz Luthfi, S.P., M.P., Subandi M.Tr.P., dan Sri Astuti, S.E., M.E.
Mereka berkolaborasi dengan Ketua Asosiasi Petani dan Industri Gaharu Lampung (APIGL), Dr. Edarwan S.E., M.Si., serta dihadiri oleh perwakilan perangkat desa, penyuluh, petani, dan pembudidaya gaharu dari APIGL.
Sesi penyuluhan yang dilakukan mencakup beberapa materi penting. Hafiz Luthfi, S.P., M.P., memaparkan teknik budidaya gaharu yang relevan untuk kawasan Lampung, sedangkan Fadian Farisan Silmi, S.T., M.T., membahas teknologi pengolahan dan manajemen usaha produk turunan gaharu.
Diskusi intensif diadakan untuk mengeksplorasi potensi dan strategi optimalisasi produk turunan gaharu di Desa Sabah Balau.
Desa Sabah Balau dikenal sebagai salah satu sentra budidaya gaharu yang berkembang pesat di Provinsi Lampung. Meskipun demikian, pengolahan dan produksi produk turunan gaharu di desa ini masih menghadapi tantangan terkait efisiensi dan hasil maksimal.
Gaharu (Aquilaria malaccensis) merupakan tanaman dengan nilai ekonomis tinggi, yang dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti minyak atsiri dan teh gaharu dengan manfaat kesehatan yang terbukti.
Sebagai langkah awal untuk meningkatkan efisiensi pengolahan, Tim PKM Polinela menyerahkan alat penggiling daun gaharu dengan kapasitas 180 kg/jam kepada perwakilan APIGL.
Selain itu, tim berkomitmen untuk memberikan pendampingan teknis dan pelatihan berkelanjutan kepada masyarakat.
Harapan dari program ini adalah agar Desa Sabah Balau dapat berkembang menjadi pusat produksi dan pemasaran produk turunan gaharu yang unggul, terutama teh gaharu, di Kabupaten Lampung Selatan.
Dengan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan dukungan teknologi modern, diharapkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat dapat meningkat.
Program ini juga mencerminkan komitmen berbagai pihak dalam mendukung pembangunan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal, seperti budidaya gaharu.
Kolaborasi antara masyarakat, petani, pembudidaya gaharu, dan tim pelaksana program diharapkan dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi lokal mereka untuk kesejahteraan bersama.
