Media90 – Politeknik Negeri Lampung (Polinela) baru-baru ini menggelar Media Bootcamp yang bertema “Pelibatan Media Massa dalam Pengembangan Isu-Isu Terkait Pendidikan Vokasi di Wilayah Provinsi Lampung”.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 3 Desember 2024, di Gedung A dan ruang rapat utama Kampus Polinela ini dihadiri oleh sejumlah kepala sekolah dari SMKN 2, SMKN 4, dan SMKN 6 Bandar Lampung, SMKN 2 Metro, serta SMKN 1 Abung Selatan.
Selain itu, lima media massa terkemuka di Lampung juga turut serta dalam acara tersebut, yaitu Media90, Lampung Post, Radar Lampung, Media Lampung Online, dan RMOL Lampung.
Pentingnya Kolaborasi antara Media dan Pendidikan Vokasi
Koordinator Kehumasan Polinela, Ir. Teguh Budi Trisnanto, M.Si., yang menjadi pembicara utama dalam acara ini, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan media massa.
Menurut Teguh, media memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun kesadaran publik mengenai pentingnya pendidikan vokasi serta menyebarluaskan berbagai inovasi dan pencapaian di sektor tersebut.
“Keterlibatan media massa sangat krusial dalam membangun pemahaman publik tentang pentingnya pendidikan vokasi. Media menjadi jembatan yang efektif untuk menyebarluaskan inovasi dan pencapaian dari sektor ini,” ujar Teguh dalam paparannya.
Diskusi Antara Polinela, Sekolah, dan Media
Kegiatan ini juga menjadi wadah diskusi antara Polinela, kepala sekolah, dan perwakilan media.
Ketua MKKS SMK se-Lampung, Dr. Armina, M.Pd., memberikan apresiasi atas upaya Polinela dalam mendukung pengembangan pendidikan vokasi di Lampung.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara SMK dan perguruan tinggi vokasi guna menciptakan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia industri.
“Kolaborasi antara pendidikan menengah dan perguruan tinggi vokasi sangat diperlukan untuk menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan industri, mulai dari tahap input, proses, hingga output yang dihasilkan,” jelas Armina.
Peran Media dalam Menyampaikan Informasi Vokasi
Kepala sekolah yang hadir dalam acara ini juga memberikan pandangan terkait kebutuhan peningkatan kerja sama untuk mendukung pengembangan pendidikan berbasis industri.
Mereka sepakat bahwa kurikulum yang terintegrasi dengan kebutuhan dunia kerja akan menjadi kunci keberhasilan pendidikan vokasi.
Perwakilan media yang hadir turut memberikan masukan mengenai cara mengangkat isu-isu pendidikan vokasi agar lebih menarik bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
Mereka menekankan pentingnya penyajian informasi yang relevan, berbasis data, dan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan audiens milenial dan Gen Z.
“Media harus mampu menyampaikan informasi pendidikan vokasi dengan bahasa yang mudah dipahami, menyasar anak muda, dan menampilkan keberhasilan konkret dari program-program pendidikan vokasi,” ujar salah satu perwakilan media.
Kunjungan ke Teaching Factory Polinela
Setelah sesi diskusi, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke Teaching Factory (TEFA) Polinela.
Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Seed Teaching Farm dari Program Studi Teknologi Perbenihan, di mana para peserta, termasuk kepala sekolah dan perwakilan media, dapat melihat langsung hasil praktik mahasiswa, seperti buah melon unggulan.
Kunjungan ini menunjukkan bagaimana program pendidikan vokasi di Polinela mampu menghasilkan produk berkualitas yang relevan dengan kebutuhan pasar.
Harapan Polinela untuk Masa Depan Pendidikan Vokasi di Lampung
Dengan diselenggarakannya Media Bootcamp ini, Polinela berharap dapat memperkuat sinergi antara media, sekolah, dan perguruan tinggi, serta menciptakan dampak nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Provinsi Lampung.
Semakin kuatnya kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong pengembangan pendidikan vokasi yang lebih berkualitas, menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia industri, serta memperkenalkan inovasi-inovasi dalam sektor pendidikan kepada masyarakat luas.