Media90 – Polda Lampung saat ini sedang memetakan sejumlah tantangan yang dihadapi menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Pilkada yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia ini menghadirkan berbagai tantangan besar, terutama di wilayah Lampung.
Menurut Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, tahun 2024 menjadi momen krusial karena untuk pertama kalinya, Pilkada digelar bersamaan dengan tahapan Pemilu.
“Kondisi ini diperkirakan akan memicu polarisasi politik di tengah masyarakat, yang berpotensi meningkatkan politik identitas,” ujar Irjen Helmy Santika dalam keterangannya, Jumat (13/9/2024).
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah bersiap mengantisipasi berbagai ancaman yang mungkin muncul, termasuk penyebaran hoaks dan ujaran kebencian yang sering digunakan untuk memecah belah masyarakat.
Selain menghadapi tantangan informasi dan hoaks, Kapolda juga menyoroti kemungkinan serangan siber terhadap situs web resmi pemerintah, yang bisa mengganggu jalannya Pilkada.
Polda Lampung telah bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk mengamankan dunia maya dari ancaman digital.
“Keamanan siber adalah salah satu prioritas kami, untuk memastikan proses demokrasi berjalan lancar tanpa gangguan,” tegas Helmy.
Selain ancaman digital, faktor geografis dan potensi bencana alam juga menjadi perhatian utama.
Kapolda menambahkan bahwa kondisi cuaca ekstrem dan bencana alam dapat mempengaruhi logistik dan kelancaran proses Pilkada.
“Kami siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk dampak bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Tim kami akan bekerja ekstra untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana,” ujarnya.
Tahun 2024 menjadi ujian besar bagi stabilitas politik di Indonesia, dengan berakhirnya masa jabatan gubernur, bupati, dan wali kota yang bersamaan dengan tahapan Pemilu dan Pilkada.
Untuk itu, Polda Lampung akan terus memantau situasi dan memberikan pengamanan maksimal agar masyarakat dapat menyalurkan hak suaranya dengan aman dan tertib.
Kapolda Lampung juga mengajak seluruh masyarakat dan anggota kepolisian untuk bersama-sama memerangi penyebaran hoaks menjelang Pilkada 2024.
Hoaks berpotensi memicu keresahan di masyarakat dan mengganggu proses demokrasi.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung, Iskardo P. Panggar, menyatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim pengawas dari tingkat desa hingga provinsi untuk mengawasi pelaksanaan Pilkada.
“Kami sudah mempersiapkan tim pengawas hingga tingkat desa, dan penguatan kapasitas petugas di lapangan juga sudah dilakukan. Secara prinsip, Bawaslu sudah siap mulai dari sekarang,” jelas Iskardo.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri telah memulai tahapan Pilkada sejak Agustus 2024, dimulai dari masa pendaftaran bakal calon kepala daerah.
Setelah pendaftaran, seluruh pasangan calon menjalani tes kesehatan, dan saat ini mereka menunggu pengumuman penetapan resmi yang dijadwalkan pada 22 September 2024.