BERITA

Polda Lampung Klarifikasi Video Viral Ikan Mati di Pantai Klara: Hoaks dan Tidak Berkaitan dengan Gempa Megathrust Tahun Lalu

5
×

Polda Lampung Klarifikasi Video Viral Ikan Mati di Pantai Klara: Hoaks dan Tidak Berkaitan dengan Gempa Megathrust Tahun Lalu

Sebarkan artikel ini
Viral Ikan Mati di Pantai Klara, Polda Lampung Hoaks, Itu Video Tahun Lalu tak Terkait Gempa Megathrust
Viral Ikan Mati di Pantai Klara, Polda Lampung Hoaks, Itu Video Tahun Lalu tak Terkait Gempa Megathrust

Media90 – Pada awal September 2024, sebuah video yang menunjukkan ribuan ikan mati di Pantai Klara, Teluk Pandan, Pesawaran, menyebar luas di media sosial dan menjadi topik perbincangan hangat.

Video tersebut dikaitkan dengan isu megathrust yang sedang ramai dibicarakan. Namun, pihak kepolisian segera turun tangan untuk menanggapi isu tersebut dan mengonfirmasi bahwa video itu adalah misinformasi.

Menurut informasi yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadilah, video tersebut sebenarnya merupakan rekaman dari kejadian yang terjadi pada tahun 2023, bukan peristiwa terbaru.

Pihak kepolisian telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi dan tidak menemukan ikan mati sebagaimana yang terlihat dalam video.

Baca Juga:  Warga Melaporkan Penjualan 50 Tabung Elpiji 3 Kg, Penggerebekan di Merak Batin Natar Mengungkap Penyelundupan Sabu

“Anggota sudah mengecek ke lapangan, namun tidak ditemukan ikan mati seperti dalam video itu,” jelas Umi pada Kamis (5/9/2024).

Pengecekan di lapangan dan kesaksian dari warga setempat juga mengonfirmasi bahwa video tersebut berasal dari peristiwa pada Agustus 2023.

Saripudin, salah seorang warga Dusun Ketapang, mengungkapkan bahwa pada malam kejadian, ia menemukan ikan Pepetek terdampar di pantai.

“Keesokan paginya, ikan-ikan itu masih ada di pantai, dan banyak pengunjung yang merekamnya,” tambah Umi.

Lebih lanjut, isu bahwa kematian ikan terkait dengan gempa megathrust juga dinyatakan tidak benar.

Kapolsek Padang Cermin, Iptu Apri Sampanuju, menjelaskan bahwa ikan Pepetek sering dibuang oleh keramba ikan karena nilainya yang rendah, yakni sekitar Rp3.000 per keranjang.

Baca Juga:  Perayaan Keberhasilan: 573 Mahasiswa Wisuda dari IIB Darmajaya, Menyongsong Persaingan di Ranah Profesional

“Keramba biasanya membuang ikan ini, sehingga ikan-ikan yang terdampar bukanlah akibat fenomena alam, melainkan buangan dari keramba di sekitar Teluk Pandan,” jelas Kapolsek Iptu Apri.

Pihak kepolisian berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak benar dan selalu memverifikasi berita sebelum membagikannya di media sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *