BERITA

Peternakan Unila Kirim Mahasiswi Magang ke Newcastle Waters Australia untuk Manajemen Sapi Potong

291
×

Peternakan Unila Kirim Mahasiswi Magang ke Newcastle Waters Australia untuk Manajemen Sapi Potong

Sebarkan artikel ini
Belajar Manajemen Sapi Potong, Mahasiswi Peternakan Unila Ikut Magang di Newcastle Waters Australia
Belajar Manajemen Sapi Potong, Mahasiswi Peternakan Unila Ikut Magang di Newcastle Waters Australia

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) telah mendapatkan kesempatan langka untuk mengikuti program magang di perusahaan peternakan di Newcastle Waters, Australia Utara.

Program ini diselenggarakan melalui kerja sama antara Northern Territory Cattlemen’s Association (NTCA), Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), dan beberapa universitas mitra di Indonesia.

Tujuan dari program NTCA adalah memberikan pengalaman praktis dan interaksi langsung, serta memfasilitasi pertukaran budaya antara industri sapi potong di Indonesia dan Australia Utara.

Salah satu mahasiswa Unila yang beruntung mendapatkan kesempatan ini adalah Zulvina Afrianti, mahasiswa peternakan angkatan 2020.

Untuk menjadi peserta program magang ini, Zulvina melewati serangkaian seleksi yang ketat, termasuk tes internal melalui alumni dan dosen, wawancara, dan tes TOEFL dengan skor minimal 450.

Baca Juga:  Sudah Ada Rumah Sakit Hewan, Sekarang Pemkot Metro Hadirkan Pelayanan Posyandu Hewan Keliling, Simak Jadwalnya

Sebelum ditempatkan di wilayah Newcastle Waters, yang terletak di Barkly barat Northern Territory, Zulvina menjalani pelatihan intensif.

Pelatihan tersebut meliputi keterampilan berkuda, mengendarai motor trail, pengelolaan sapi potong, pengetahuan tentang biosekuriti peternakan di Australia, serta pelatihan pertolongan pertama.

Menjadi bagian dari dunia kerja di luar negeri, Zulvina menghadapi tantangan budaya seperti perbedaan budaya, zona waktu, dan cuaca antara Indonesia dan Australia.

Namun, dia menyambut tantangan ini dengan antusiasme tinggi.

“Culture shock pasti ada, tetapi hal tersebut menjadi sebuah tantangan yang sangat saya rasakan,” ujarnya dengan semangat.

Menurut Zulvina, keahlian yang sangat penting dalam menjalankan program ini meliputi kemampuan berbahasa Inggris, pengetahuan tentang peternakan sapi potong, pemahaman hubungan antara industri peternakan di Indonesia dan Australia, serta kesehatan fisik yang kuat.

Baca Juga:  Antara Garuda dan Socceroos: Duel Sengit di Babak 16 Besar Piala Asia, Ramalan, Formasi Tim, dan Tebakan Skor Malam Ini

Dengan ikut dalam program magang ini, Zulvina berharap dapat meningkatkan pengalaman dan pengetahuannya dalam bidang peternakan, khususnya manajemen sapi potong.

Harapannya, pengetahuan ini dapat dia bawa kembali ke Indonesia untuk membantu meningkatkan kualitas peternakan di tanah air.

Di Indonesia, fokus utama adalah pada penggemukan sapi potong, sementara di Australia, perhatian lebih besar diberikan pada pembibitan sapi.

Zulvina berharap bahwa dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen pemeliharaan dan biosekuriti peternakan ala Australia, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor sapi dari negara lain.

Hal ini akan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan dan perkembangan industri peternakan Indonesia secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *