BERITA

Petani di Jati Agung dan Lampung Timur Gelar Upacara HUT RI Tandingan Sebagai Bentuk Protes ke Pemprov Lampung di Kotabaru

73
×

Petani di Jati Agung dan Lampung Timur Gelar Upacara HUT RI Tandingan Sebagai Bentuk Protes ke Pemprov Lampung di Kotabaru

Sebarkan artikel ini
Bentuk Protes ke Pemprov Lampung, Petani di Jati Agung dan Lampung Timur Gelar Upacara HUT RI Tandingan di Kotabaru
Bentuk Protes ke Pemprov Lampung, Petani di Jati Agung dan Lampung Timur Gelar Upacara HUT RI Tandingan di Kotabaru

Media90 – Pada Sabtu (17/8/2024), puluhan petani singkong dari Jati Agung, Lampung Selatan, dan Sindang Anom, Sekampung Udik, Lampung Timur, menggelar upacara peringatan HUT ke-79 RI secara mandiri di kawasan Kotabaru.

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung karena ancaman penggusuran ratusan lahan garapan mereka.

Para petani yang sehari-harinya mengelola lahan di Kotabaru, memilih melaksanakan upacara di lokasi tersebut, tidak jauh dari tempat pelaksanaan upacara resmi yang digelar Pemprov Lampung di Bundaran Kotabaru.

Mereka berharap upacara yang dilakukan dapat menarik perhatian pemerintah terhadap kondisi mereka.

Koordinator Petani Desa Sindang Anom, Sutini, menjelaskan bahwa mereka memilih lokasi upacara di sekitar lahan garapan singkong untuk menunjukkan langsung kepada pemerintah tentang kesulitan yang mereka hadapi.

Baca Juga:  Bupati Nanang Berikan Sentuhan Asri: Bantuan Bedah Rumah Diraih Warga Kalianda, Merbau Mataram, dan Tanjung Bintang

“Apa yang kami rasakan ini biar dipedulikan pemerintah, karena posisi lahan kami itu terancam digusur terus, jadi kami tetap memperjuangkan hak tanam tumbuh,” kata Sutini setelah mengikuti upacara HUT ke-79 RI.

Sutini menyebutkan bahwa sekitar 800 hektar lahan garapan petani terancam digusur. Pada 16 Maret 2024 lalu, dua hektar lahan garapan miliknya telah digusur, merusak tanaman singkong yang baru berumur tiga bulan dan merupakan sumber kehidupan keluarganya.

“Tanaman singkong saya umur tiga bulan hancur digusur, padahal itu sumber kehidupan keluarga, makanya saya siap berjuang, biar pemerintah tahu jeritan tangis para petani,” ujar Sutini.

Sutini juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berusaha maksimal untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk bertemu dengan legislator, namun belum mendapatkan solusi yang memadai.

Dia berharap dengan diselenggarakannya upacara di lahan garapan Kotabaru, pemerintah akan lebih peka terhadap nasib para petani.

Baca Juga:  Koordinasi DLH Lampung Selatan, Pemprov Lampung, dan Pusat: Upaya Bersama Atasi Permasalahan Limbah Hitam di Pantai Kedu Warna

Di momen peringatan HUT ke-79 RI ini, para petani hanya ingin mendapatkan keadilan dan meminta agar mereka dilibatkan sebagai petani binaan pemerintah agar mata pencaharian mereka dapat terus berlanjut.

Sementara itu, Pemprov Lampung sendiri menggelar upacara HUT RI perdana di kawasan Kotabaru, hanya sekitar 1 km dari lokasi upacara yang dilakukan para petani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *