BERITA

Pesona Baru Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur NWK: Gemerlap Tanpa Atraksi Tunggang Gajah, Pintu Kembali Dibuka pada 20 Desember 2023

266
×

Pesona Baru Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur NWK: Gemerlap Tanpa Atraksi Tunggang Gajah, Pintu Kembali Dibuka pada 20 Desember 2023

Sebarkan artikel ini
Tanpa Atraksi Tunggang Gajah, Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur NWK Dibuka Lagi 20 Desember 2023
Tanpa Atraksi Tunggang Gajah, Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur NWK Dibuka Lagi 20 Desember 2023

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada Sabtu (2/12/2023), Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) bersama masyarakat desa penyangga melakukan simulasi cara berwisata di taman nasional tersebut.

Simulasi ini diadakan sebagai langkah awal untuk menemukan format terbaik dalam menjalani wisata di TNWK, yang rencananya akan dibuka kembali untuk umum pada 20 Desember 2023 mendatang.

Simulasi tersebut turut diawasi oleh Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi Kementerian LHK, Nandang Prihadi, yang didampingi oleh Kepala Balai TNWK.

Nandang Prihadi menjelaskan bahwa TNWK, yang telah ditutup sejak tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, menjadi perhatian serius dari berbagai kalangan pemerhati satwa.

Balai TNWK kemudian melakukan kajian dan pengamatan untuk merumuskan bentuk wisata yang sesuai dengan prinsip konservasi.

Nandang Prihadi menjelaskan, “Maka hari ini kami lakukan simulasi dan melibatkan masyarakat sekitar, karena ketika nanti dibuka, peran masyarakat akan menjadi sangat penting.”

Dia menekankan bahwa TNWK bukan hanya menjadi tempat konservasi, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat.

Konsep wisata baru di TNWK tidak hanya terpaku pada Pusat Latihan Gajah (PLG). Pengunjung akan dapat menikmati berbagai aktivitas di desa-desa sekitar TNWK, termasuk melihat gajah di savana, menikmati wisata kuliner, agro foresti, dan kegiatan lainnya.

“Di desa, pengunjung bisa melihat gajah-gajah di savana, menikmati wisata kuliner, agro foresti, dan sejenisnya,” kata Nandang Prihadi.

Kendaraan pribadi pengunjung tidak akan diizinkan memasuki lokasi wisata PLG ke depannya.

Sebagai gantinya, kendaraan akan dipusatkan di kantong-kantong parkir yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) setiap desa.

Pengunjung akan diantar menggunakan kendaraan khusus yang dikelola oleh masyarakat desa penyangga, seperti Desa Labuhanratu VI, Desa Labuhanratu VII, dan Desa Labuhanratu IX.

Plt Kepala Balai TNWK, Hermawan, menegaskan bahwa wisata di PLG akan difokuskan pada melihat gajah, tanpa adanya atraksi tambahan seperti tunggang gajah atau kereta gajah. Interaksi dengan gajah terbatas pada memberi makan, memandikan, dan berfoto bersama gajah.

“Semua atraksi tambahan tersebut ditiadakan demi menerapkan konsep wisata konservasi,” jelas Hermawan.

Terkait biaya masuk, pihak desa akan merapatkan kebijakan dengan pengurus koperasi desa yang terlibat. Salah satu pengurus wisata dari Desa Braja Harjosari, Toni, menyambut positif skema wisata baru ini.

Ia berharap skema ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti keuntungan dari parkir, peluang berjualan di luar PLG, dan kemudahan pemasaran wisata desa kepada pengunjung mancanegara.

“Semoga skema baru ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif setelah TNWK ditutup selama lebih dari 4 tahun,” ucap Toni dengan harapan yang tulus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *