Media90 – Dua atlet pencak silat asal Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, berhasil mencatatkan prestasi gemilang di Kejuaraan Dunia Pencak Silat yang berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada Minggu (22/12/2024).
Muhammad Wildan, pesilat asal Kecamatan Gunung Alip, membuktikan kemampuannya dengan meraih medali emas di Kelas E Putra setelah mengalahkan pesilat asal Thailand, Natdanai Keangkaew, dalam pertandingan final yang berlangsung sengit.
Wildan menunjukkan kualitas teknik dan mental yang luar biasa dalam laga tersebut, merebut kemenangan dengan penuh determinasi.
Tak kalah hebat, Nouval Zaid Fernando, yang bertanding di kategori Kelas G Putra kelompok remaja, juga tampil luar biasa meskipun akhirnya harus puas dengan medali perak.
Nouval berjuang keras namun harus mengakui keunggulan pesilat asal Vietnam, Nguyen Quangthanh, dalam laga final yang sangat ketat dan penuh drama.
Keberhasilan kedua atlet ini menjadi kebanggaan bagi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Lampung dan masyarakat Indonesia secara umum.
Ketua Harian IPSI Lampung, Arie Nanda Djausal, menyatakan, “Prestasi ini adalah kebanggaan luar biasa bagi Lampung dan Indonesia. Wildan dan Nouval telah menunjukkan bahwa kerja keras, disiplin, dan semangat juang yang tinggi dapat membawa kita bersaing di level dunia.”
Arie menambahkan, pencapaian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda di Lampung dan seluruh Indonesia untuk terus mengembangkan kemampuan dalam pencak silat.
“Kami di IPSI Lampung berkomitmen untuk terus membina atlet-atlet muda berbakat agar mereka dapat membawa nama Indonesia ke tingkat internasional yang lebih tinggi,” ujar Arie, yang juga merupakan adik kandung Gubernur Terpilih Lampung, Rahmat Mirzani Djausal.
Kejuaraan dunia ini juga menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia, yang berhasil keluar sebagai juara umum dengan torehan 11 emas, 7 perak, dan 5 perunggu di kategori senior, serta 11 emas, 3 perak, dan 2 perunggu di kategori junior.
Trofi juara umum senior diserahkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, yang juga menjabat sebagai Deputi Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa). Sementara itu, trofi kategori junior diserahkan oleh Menteri Negara UEA, HE Ahmed Ali Al Sayegh.
Dalam sambutannya, Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menegaskan bahwa kejuaraan ini bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga mempererat hubungan antarbangsa dan memperkenalkan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia ke dunia internasional.
Prestasi luar biasa yang diraih oleh Muhammad Wildan dan Nouval Zaid Fernando di Kejuaraan Dunia Pencak Silat ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi lebih banyak generasi muda untuk mencintai dan mengembangkan seni bela diri tradisional Indonesia, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya bangsa di kancah internasional.