Media90 – Setidaknya 12 orang menderita luka-luka setelah pesawat Qatar Airways mengalami turbulensi saat terbang dari Doha menuju Dublin pada hari Minggu (26/5/2024).
Pesawat Boeing 787-9 Dreamliner tersebut mengalami kejadian tersebut saat melintasi wilayah udara di atas Turki, seperti yang diungkapkan oleh operator Bandara Dublin, DAA.
Setibanya di Dublin beberapa saat sebelum pukul 13.00 waktu setempat, pesawat Qatar Airways dengan nomor penerbangan QR017 mendapat layanan darurat yang melibatkan kehadiran polisi bandara, ambulans, dan petugas pemadam kebakaran.
Enam penumpang dan enam awak pesawat dilaporkan mengalami cedera, di mana delapan di antaranya telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Layanan Ambulans Nasional Irlandia menyatakan bahwa mereka telah menerima peringatan awal untuk segera mendatangi bandara dan telah bertindak cepat dengan “berada di lokasi untuk memfasilitasi serta mendukung proses penurunan penumpang”. Pemadam Kebakaran Dublin juga berada di sana dengan kendaraan darurat untuk memberikan bantuan.
Seorang juru bicara dari DAA mengungkapkan bahwa “Tim Bandara Dublin terus memberikan bantuan penuh kepada penumpang dan staf maskapai penerbangan di darat,” sebagaimana dikutip dari laporan BBC pada hari Senin (27/5/2024).
Para penumpang yang mengalami insiden tersebut menggambarkan momen itu sebagai pengalaman yang menakutkan.
Mereka menyebutkan bahwa pesawat terasa seperti jatuh dari udara selama sekitar lima detik saat layanan makanan dan minuman tengah berlangsung.
Salah satu penumpang yang bernama Cathal, yang sedang dalam perjalanan pulang ke Irlandia dari Doha, menceritakan kepada media RTE bahwa tanda sabuk pengaman dilepas selama kejadian tersebut.
“Makanan tersebar di seluruh pesawat. Ada di langit-langit dan di mana-mana,” katanya.
Paul Mocc, seorang penumpang lainnya, melihat orang-orang menabrak atap kabin.
“Saya memakai sabuk pengaman, tapi para kru sedang menyajikan makanan pada saat itu, sehingga banyak dari mereka yang terluka,” katanya. Ia juga melihat beberapa anggota kru terluka, namun tetap melayani penumpang.
Emma Rose Power dan Conor Buckley, yang sedang dalam perjalanan kembali ke Dublin dari Thailand, merasakan ketakutan saat pesawat mengalami turbulensi.
Buckley mengatakan bahwa pesawat terasa seperti jatuh dan ia melihat seorang pramugari “terpental ke langit-langit.”
Power menyebutkan bahwa ia sedang tertidur saat kejadian tersebut terjadi. Ketika ia terbangun, ia melihat “ekspresi panik di wajah semua orang” di sekitarnya.
Peristiwa ini terjadi hampir seminggu setelah insiden turbulensi ekstrem di pesawat Singapore Airlines, yang mengakibatkan satu penumpang tewas dan puluhan lainnya luka.