Media90 – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Pesawaran mengadakan Rembuk Stunting sekaligus penandatanganan komitmen bersama dalam upaya mempercepat penurunan stunting.
Acara ini berlangsung di GSG Lamban Agung, Rumah Dinas Bupati Pesawaran, pada Kamis (12/9/2024).
Rembuk Stunting merupakan bagian dari upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting secara terintegrasi, melibatkan berbagai perangkat daerah, sektor non-pemerintah, dan masyarakat dengan pendekatan multisektor yang dikoordinasikan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
“Melalui Rembuk Stunting ini, diharapkan dapat terwujud komitmen terintegrasi antara Pemerintah Kabupaten Pesawaran dan masyarakat. Gizi tetap menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan,” ungkap Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Pesawaran, Sunyoto, dalam sambutannya.
Acara ini menghadirkan empat narasumber kunci: Kepala Bappeda Adhytia Hidayat, Kepala Dinas Kesehatan Media Apriliana, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Nur Asikin, dan anggota Tim Penanganan Stunting Kabupaten Pesawaran, Rahmadhoni.
Masing-masing narasumber memaparkan evaluasi penanganan stunting dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk percepatan penurunan stunting.
“Penting untuk meluruskan persepsi masyarakat mengenai stunting. Tolak ukur stunting tidak hanya berdasarkan tinggi badan. Edukasi melalui penyuluh terkait sangat penting untuk memberikan pemahaman yang tepat kepada masyarakat,” tegas Dr. Media Apriliana.
Kepala Bappeda Adhytia Hidayat menambahkan bahwa dua kecamatan di Kabupaten Pesawaran, yaitu Kecamatan Punduh Pedada dan Kedondong, masih memerlukan upaya intensif dalam percepatan penurunan stunting.
Langkah-langkah penguatan yang perlu dilakukan meliputi penyediaan sanitasi yang layak, peningkatan akses pangan, serta pelayanan konseling gizi.
Berdasarkan data dari Survey Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting di Kabupaten Pesawaran turun signifikan pada tahun 2023, dari 25,1% pada tahun 2022 menjadi 10%.
Penurunan sebesar 15,1% menjadikan Pesawaran sebagai kabupaten dengan penurunan stunting terbesar, dan target berikutnya adalah menurunkan angka tersebut di bawah 10% pada tahun 2025.
Rahmadhoni, dari Tim Penanganan Stunting Kabupaten Pesawaran, menegaskan bahwa seluruh pemangku kepentingan harus komitmen menjalankan perannya.
“Kami berharap setiap stakeholder benar-benar menjalankan komitmennya dan bersinergi dalam upaya penanggulangan stunting di Bumi Andan Jejama,” tutupnya.