Media90 – Inalillahi wa innailaihi rojiun. Tokoh dan pengusaha Lampung, H. Mochtar Sany Badrie (74), berpulang ke Rahmatullah pada Minggu (2/6/2024) pukul 00.10.
Almarhum yang dikenal gigih dalam membela pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini wafat karena serangan jantung, sebagaimana dikabarkan oleh kerabatnya, Ginta Wiryasenjaya.
Jenazah H. Mochtar Sany saat ini disemayamkan di rumah duka di Jalan Bung Tomo Nomor 5, Gedong Air (depan Polsek Tanjungkarang Barat), Bandar Lampung.
“Bersama ini kami mohonkan maaf dari Bapak/Ibu bilamana Beliau semasa hidupnya ada kesalahan dalam berucap ataupun perbuatan yang kurang berkenan,” ujar Ginta Wiryasenjaya dalam informasi yang disebarkan melalui berbagai grup WhatsApp pada pagi ini.
Semasa hidupnya, H. Mochtar Sany Badrie, ayah dari mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Lampung, Zainal Asikin, dikenal sebagai sosok yang banyak mengusung program pemberdayaan pengusaha UMKM.
Meskipun usianya sudah lanjut, beliau tidak pernah berhenti membuka peluang usaha di bidang ekonomi untuk membantu warga agar bisa bekerja dan mengurangi angka pengangguran.
Semangat berwirausaha ini terus beliau gelorakan melalui Institut Satmakura yang didirikannya pada tahun 2000.
Institut ini merupakan konsep sekolah unggulan yang bertujuan membangun kemandirian dan menanamkan jiwa kewirausahaan.
Satmakura berkomitmen menolong dan membantu kalangan miskin dengan membuka usaha ekonomi untuk mengurangi angka pengangguran di Provinsi Lampung yang berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai ini.
Selain itu, H. Mochtar Sany juga dikenal sebagai ayah dari Caroline, pengelola Taman Wisata Pantai Mutun Pesawaran.
Beliau pernah meluncurkan program “Lampung Anti-Nganggur” melalui pendirian Institut Satmakura Insan Sejahtera dan Laboratorium MS Corporation.
Pria kelahiran Kotabumi pada 28 Desember 1950 ini selalu bersemangat ketika berbicara tentang pemberdayaan ekonomi kaum marjinal.
Segudang konsep dan gagasan selalu siap meluncur dari beliau, memaparkan berbagai program yang sudah dijalankan di MS Corporation, seperti minimarket Asgross Satmakura yang menjadi embrio usaha rakyat di bidang perdagangan ritel, serta usaha peternakan sapi, bebek, dan kambing, produksi pupuk, serta industri keripik.
Melalui dua institusi tersebut, beliau menjadikannya sebagai pusat pengembangan usaha rakyat, memanfaatkan melimpahnya sumber daya alam dan sumber daya manusia di Lampung.
H. Mochtar Sany mendirikan Laboratorium Pengembangan Masyarakat Satmakura di Jalan Campang Raya, Sukarame, Bandar Lampung, seluas 200 hektare.
Tempat ini menjadi pusat pengembangan industri kecil dan embrio usaha yang dapat ditumbuhkembangkan di masyarakat luas.
H. Mochtar Sany juga membuka lapangan kerja bagi warga tidak mampu dengan membuat tusuk sate di Sidomulyo, Lampung Selatan.
Kegiatan ini dilakukan oleh kakek-nenek dan anak-anak dengan segala keterbatasan yang mereka miliki agar produktif dan berpenghasilan.
Selain itu, pria yang akrab disapa Bung ini juga mengembangkan usaha skala rumah tangga yang memanfaatkan batok kelapa yang sebelumnya dianggap limbah menjadi produk ekspor.
Banyak pengusaha besar di Lampung yang lahir dari bimbingan H. Mochtar Sany, salah satunya adalah pengusaha jasa konstruksi H. Faishol Djausal. Ketika membuka kantor CV 31 di Kotabumi, meja kerja H. Faishol Djausal adalah milik H. Mochtar Sany.
Biodata
Nama: Dr. HR Mochtar Sany F Badrie
Tempat, Tanggal Lahir: Kotabumi, 28 Desember 1950, Lampung Utara
Alamat: Jalan Bung Tomo Nomor 5, Lingkungan II, Gedongair, Bandar Lampung
Jabatan dan Organisasi
- Ketua DPD Kukmi Lampung, 1990—2000
- DPD Ardin Lampung, 1994—2002
- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Lampung, 1998—2001
- Wakil Ketua Ardin Pusat
- Ketua Dewan Pembina DPPl Gerbangsari, 2014—2019
- Ketua Umum LSM Peduli Daerah, 2000—2005
- Anggota MPR, 2000—2005