Media90 – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin menunjukkan potensi yang signifikan dalam meningkatkan omset berkat pemanfaatan digital marketing. Salah satu faktor pendorong utama dalam hal ini adalah pendampingan dari kalangan akademisi yang membantu UMKM naik kelas.
Dosen Universitas Malahayati, Dr. Febrianty, S.E., M.Si., bersama timnya yang terdiri dari Lestari Wuryanti, S.E., M.M., dan Rezania Agramanisti Azdy, S.Kom., M.Cs., berperan aktif dalam mendampingi UMKM melalui program Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dari DRTPM.
Program ini mendapatkan dukungan pendanaan dari DRTPM Kemdikbudristek dengan kontrak turunan antara LLDIKTI Wilayah II dan Universitas Malahayati, dengan total pendanaan sebesar Rp44 juta.
Dana ini digunakan untuk melaksanakan pelatihan dan pendampingan bagi UMKM Biqa Batik Lampung, yang telah memberikan dampak positif yang signifikan.
“UMKM Biqa Batik kini lebih mudah memasarkan produk Batik Cap Motif Lampung melalui strategi branding dan pemasaran digital,” ungkap Dr. Febrianty.
Program ini tidak hanya memperkenalkan produk secara lebih luas, tetapi juga meningkatkan daya saing UMKM melalui pelatihan pemasaran digital.
Selain itu, tim PKM juga memberikan bantuan alat produksi, termasuk dua gawangan kayu, tiga panci pelorodan, satu bak celup knockdown, dan empat canting cap motif, yang semuanya dirancang khusus untuk mendukung proses produksi.
Pendampingan intensif yang dilakukan selama delapan bulan ini juga mencakup pelatihan penggunaan aplikasi e-inventory dan e-katalog untuk Biqa Batik.
Aplikasi ini dirancang selama dua bulan dan kini dapat diakses melalui situs biqabatiklampung.com, yang mempermudah pengelolaan persediaan serta promosi produk secara online.
“Hasil kunjungan dan pendampingan menunjukkan peningkatan omset hingga 30%, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan manajemen usaha hingga 80%,” jelas Dr. Febrianty.
Penerapan teknologi tepat guna (TTG) dan peningkatan keterampilan pemasaran digital menjadi faktor utama di balik keberhasilan ini.
Proses pendampingan PKM mencakup analisis situasi mitra, sosialisasi, pelatihan, dan evaluasi, yang semuanya menghasilkan peningkatan signifikan dalam aspek manajemen usaha, pemasaran, dan penerapan teknologi.
“Manajemen usaha meningkat hingga 90%, pemasaran sebesar 87%, dan penerapan teknologi mencapai 85%,” tambahnya.
Dengan dukungan dari Program PKM Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, UMKM Biqa Batik diharapkan dapat terus berkembang, meningkatkan omset, serta memperkuat branding di pasar yang lebih luas melalui pemanfaatan teknologi digital.
Pendampingan ini menjadi model yang inspiratif bagi UMKM lainnya untuk memanfaatkan digital marketing dalam meningkatkan daya saing mereka di pasar yang semakin kompetitif.