Media90 – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyadari pentingnya kerjasama dengan perguruan tinggi dan universitas dalam upaya memperkuat riset dan inovasi pengembangan budaya daerah.
Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, menekankan bahwa kolaborasi dengan civitas akademika sangat diperlukan agar budaya Lampung dapat terus berkembang dan lestari.
Untuk itu, riset mendalam tentang budaya Lampung menjadi langkah strategis yang harus diambil.
“Kerjasama dengan pegiat seni dan sivitas akademika dalam upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya daerah juga penting dilakukan, karena kelestarian budaya daerah menjadi tanggung jawab semua pihak,” ungkap Samsudin pada hari Minggu (27/10/2024).
Samsudin menambahkan bahwa perguruan tinggi berperan penting dalam mendekatkan generasi muda dengan budaya lokal.
Melalui pendidikan yang terintegrasi dengan pengenalan budaya, diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami dan menghargai warisan budaya mereka.
Ia mendorong setiap perguruan tinggi untuk menyisipkan pengetahuan tentang budaya Lampung dalam kurikulum mereka.
“Melalui pengembangan riset tentang budaya, kita dapat mencegah punahnya tradisi lokal Lampung. Dengan memberikan pendidikan budaya kepada generasi muda, kita berharap dapat memunculkan berbagai upaya pelestarian, salah satunya melalui pengembangan budaya kontemporer yang berlandaskan budaya daerah,” jelas Samsudin.
Samsudin juga menekankan bahwa pelestarian budaya merupakan tanggung jawab bersama. “Upaya pelestarian budaya cukup kompleks, jadi ini harus dilakukan bersama-sama. Tidak bisa hanya satu pihak saja, tetapi semua bertanggung jawab menjaga tradisi dan budaya Lampung agar tetap terjaga dan relevan di zaman modern ini,” tambahnya.
Budayawan Lampung, Ansori Djausal, juga memberikan pandangannya mengenai pelestarian seni budaya daerah. Ia mengungkapkan bahwa untuk melestarikan seni rupa, telah dilakukan pameran yang bersamaan dengan pekan kebudayaan daerah beberapa waktu lalu.
“Ini adalah cara untuk melestarikan dan juga mencari talenta muda perupa daerah. Dalam pameran seni rupa tersebut, terdapat total 42 karya seni dari perupa lokal Lampung,” ujar Djausal.
Pameran tersebut menarik perhatian banyak orang, tidak hanya karena partisipasi seniman senior berpengalaman, tetapi juga banyak pelukis muda yang menunjukkan bakat mereka.
Tujuan utama dari seringnya diadakan pameran adalah untuk menumbuhkan bibit pelukis muda di Lampung, yang diharapkan dapat berpartisipasi di tingkat nasional dan melakukan pameran di provinsi lain.
Dengan berbagai upaya ini, Pemprov Lampung dan masyarakat berharap budaya lokal Lampung tidak hanya dilestarikan tetapi juga dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman, sehingga tetap hidup dan relevan di tengah masyarakat modern.