Media90 – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung berkomitmen untuk mengatasi masalah banjir yang sering melanda wilayahnya dengan melaksanakan program pembuatan 1.000 lubang biopori dan penanaman 1.000 pohon dalam waktu sebulan.
Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir, terutama saat musim penghujan.
Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bandar Lampung, Budhi Darmawan, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Bandar Lampung, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Way Sekampung.
“Langkah ini dilakukan sebagai salah satu bagian dari upaya mengatasi masalah banjir yang terjadi di berbagai wilayah Bandar Lampung,” ungkapnya pada Kamis (22/10/2024).
Budhi Darmawan mengakui bahwa banjir merupakan masalah yang kompleks dan sulit diselesaikan. Namun, ia menegaskan pentingnya tindakan preventif untuk mengurangi intensitas banjir di masa depan.
“Masalah banjir memang tidak mudah diatasi dalam waktu singkat. Melalui penanaman pohon dan pembuatan biopori, kami harap langkah ini dapat berdampak signifikan dalam mengurangi volume air yang menggenang,” tambahnya.
Pembuatan lubang biopori ini bertujuan untuk meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan, sehingga dapat mengurangi potensi genangan air yang berujung pada banjir.
“Lubang-lubang ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses penyerapan air ke dalam tanah, khususnya di daerah-daerah yang rawan banjir,” sebut Budhi.
Di samping itu, penanaman pohon dianggap sebagai solusi jangka panjang untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan daya serap air tanah.
Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, Pemkot Bandar Lampung berharap dapat menghasilkan solusi komprehensif untuk memperbaiki sistem drainase dan aliran air di wilayah-wilayah yang rawan banjir.
Pemkot Bandar Lampung berupaya menangani masalah banjir dari berbagai sisi, mulai dari penataan aliran sungai hingga pemanfaatan teknologi sederhana seperti biopori.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kota ini dapat lebih siap menghadapi tantangan banjir di masa mendatang.