Media90 – Lampung Selatan, dengan keindahan alam yang memukau dan kekayaan budaya yang beragam, telah menjadi tujuan wisata impian bagi banyak orang.
Untuk menyambut peningkatan kunjungan wisatawan, kabupaten yang dikenal dengan julukan Bumi Khagom Mufakat ini terus berbenah mempercantik diri.
Saat ini, Lampung Selatan layak disebut sebagai salah satu destinasi wisata utama di Lampung, bahkan di Pulau Sumatera.
Hingga Mei 2024, tercatat ada 941.667 wisatawan yang telah mengunjungi Lampung Selatan.
Mereka datang untuk menjelajahi keindahan alam serta objek wisata yang tersebar di berbagai wilayah kecamatan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Selatan, Kurnia Oktaviani, menyatakan bahwa mayoritas wisatawan tersebut berasal dari dalam negeri.
“Paling banyak dari Sumatera Selatan seperti Palembang, lalu dari Medan, dan dari Pulau Jawa seperti Jakarta, Banten, dan Tangerang,” katanya pada Kamis (30/5/2024).
Pada 2024 ini, untuk pertama kalinya, kunjungan wisatawan ke Lampung Selatan diprediksi dapat menembus angka 1 juta orang, mengukuhkan daerah ini sebagai tujuan wisata utama.
“InsyaAllah tahun 2024 ini akan menjadi tonggak sejarah, di mana kunjungan wisatawan ke Lampung Selatan dapat menembus 1 juta orang untuk pertama kalinya,” ujar Kurnia Oktaviani.
Optimisme ini didukung oleh grafik kunjungan wisatawan yang terus menunjukkan tren positif setiap tahunnya, dengan peningkatan signifikan hingga hampir mencapai 1 juta orang.
Kurnia Oktaviani menyebut beberapa faktor yang mendukung peningkatan ini, antara lain tersedianya infrastruktur jalan tol, peningkatan kualitas objek wisata, pilihan objek wisata yang beragam, dan pemasaran yang aktif.
Baik melalui promosi dari mulut ke mulut maupun promosi masif oleh para stakeholder.
Pada 2020, kunjungan wisatawan ke Lampung Selatan tercatat sekitar 236.173 orang. Angka ini meningkat lebih dari 100% menjadi 449.479 orang pada 2021.
Tahun 2022, kunjungan naik lagi hingga mencapai 616.792 orang, dan pada 2023 jumlahnya terus meningkat hingga mencapai 743.228 orang.
Dinas Pariwisata setidaknya telah menginventarisasi 82 objek wisata di Lampung Selatan, yang terbagi menjadi empat jenis wisata: wisata bahari (42 objek), wisata alam (23 objek), wisata budaya sejarah (8 objek), dan wisata terpadu (9 objek).
Capaian ini tak lepas dari arahan Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, yang meyakini bahwa masa depan Lampung Selatan ada di sektor pariwisata.
Dinas Pariwisata diminta untuk memaksimalkan potensi tersebut dengan melakukan pembinaan, pengembangan, branding, promosi, serta pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan. Kerja sama dengan berbagai stakeholder juga menjadi kunci utama.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Erdiansyah, menjelaskan bahwa Dinas PMD bersama pemerintah desa telah mengembangkan konsep desa wisata.
Pemerintah desa diminta untuk mendata potensi-potensi pariwisata yang ada di desanya masing-masing untuk dikembangkan menjadi objek wisata unggulan.
“Desa wisata adalah desa yang memaksimalkan potensi desanya dengan pesona wisata yang dikembangkan untuk menarik minat calon wisatawan,” jelas Erdiansyah.
Sejumlah desa wisata telah berhasil mengembangkan potensinya menjadi destinasi unggulan di Lampung Selatan.
Perkembangan ini diakui secara nasional dengan penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Beberapa desa wisata tersebut antara lain Desa Wisata Kelawi dan Desa Wisata Totoharjo di Kecamatan Bakauheni, Desa Wisata Kunjir dan Desa Wisata Sukaraja di Kecamatan Rajabasa, Desa Wisata Way Kalam dan Desa Wisata Tamanbaru di Kecamatan Penengahan, serta Desa Wisata Kecapi di Kalianda dan Desa Wisata Srikaton di Tanjung Bintang.
Bahkan, Desa Wisata Kelawi meraih Juara II Nasional untuk Kategori Desa Wisata Maju oleh Kementerian Parekraf RI pada 2023 lalu.