Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung gencar menerapkan strategi pencegahan kenaikan harga pangan di akhir tahun melalui pendekatan 4K, yang melibatkan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Irfan Farulian, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, menjelaskan bahwa strategi ini menjadi langkah krusial dalam mengantisipasi kenaikan harga, terutama pada komoditas seperti cabai.
Keterjangkauan Harga
Irfan menggarisbawahi pentingnya menjaga keterjangkauan harga dengan melaksanakan operasi pasar terjadwal.
Operasi pasar ini perlu diperluas sesuai dengan karakteristik dan risiko inflasi daerah.
Sinergi kebijakan operasi pasar dengan langkah-langkah pemerintah lainnya, koordinasi dengan lembaga seperti Satgas Pangan dan Bulog, serta penguatan inovasi digitalisasi, menjadi langkah esensial.
Ketersediaan Pasokan
Upaya untuk menjaga ketersediaan pasokan melibatkan ekspansi implementasi pertanian digital guna meningkatkan produktivitas.
Langkah-langkah lain termasuk perluasan praktik baik klaster pangan, inovasi metode tanam, pemanfaatan pupuk organik, penguatan hilirisasi, dan kerja sama dengan mitra.
Semua ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan pasokan yang memadai.
Kelancaran Distribusi
Peningkatan efektivitas kerja sama antar daerah menjadi fokus dalam menjaga kelancaran distribusi.
Sinergi dan optimalisasi fasilitas kebijakan pemerintah, penguatan BUMD pangan, kerja sama antar daerah untuk komoditas berisiko kenaikan harga, inovasi, dan efektivitas subsidi ongkos angkut merupakan bagian dari strategi ini.
Komunikasi Efektif
Irfan menekankan pentingnya komunikasi efektif melalui sosialisasi terkait penggunaan produk olahan untuk diversifikasi produk segar.
Koordinasi tim pengendali inflasi daerah, optimalisasi data, dan teknologi juga menjadi bagian integral dari strategi ini.
Harapan untuk Konsumsi Masyarakat
Irfan berharap bahwa dengan implementasi strategi ini, konsumsi masyarakat dapat tetap terjaga menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Melalui upaya kolektif ini, diharapkan masyarakat dapat menghadapi periode tersebut dengan aman, menghindari pembelian yang bukan kebutuhan, dan menjaga stabilitas harga pangan.
Fokus Intervensi
Berdasarkan data Bank Indonesia, beberapa bahan pangan membutuhkan intervensi lebih lanjut, termasuk beras, gula pasir, cabai merah, dan cabai rawit.
Sedangkan daging ayam ras dan bawang putih tetap menjadi bahan yang perlu diwaspadai. Beberapa bahan pangan seperti daging sapi, telur ayam ras, bawang merah, dan minyak goreng, masih berhasil menjaga inflasi dengan baik.
Dengan strategi 4K yang diterapkan oleh TPID Lampung, diharapkan stabilitas harga pangan dapat dipertahankan, memberikan keamanan dan ketersediaan bagi masyarakat dalam menghadapi momen penting akhir tahun.