BERITA

Optimalisasi Budidaya Tanaman Kakao Melalui Pengabdian Masyarakat oleh Tim Dosen Polinela

240
×

Optimalisasi Budidaya Tanaman Kakao Melalui Pengabdian Masyarakat oleh Tim Dosen Polinela

Sebarkan artikel ini
Teknik Pemangkasan Tanaman Kakao, Dosen Polinela Gelar PKM di Desa Wiyono, Pesawaran
Teknik Pemangkasan Tanaman Kakao, Dosen Polinela Gelar PKM di Desa Wiyono, Pesawaran

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Politeknik Negeri Lampung (Polinela) terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM).

Salah satu PKM terbaru yang dilaksanakan adalah penyuluhan mengenai budidaya tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) yang telah dilakukan di Desa Wiyono, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran pada Selasa, 8 Agustus 2023.

Kegiatan ini dipimpin oleh Dimas Prakoswo Widiyani, S.P., M.P., yang ditemani oleh anggota tim, yakni Hafiz Luthfi, S.P., M.P., Adryade Reshi Gusta, S.P., M.Si., dan Tandaditya Ariefandra Airlangga, S.P., M.Sc. Fokus utama dari kegiatan ini adalah “Alih Teknologi Pemangkasan Bentuk Kakao Dalam Optimalisasi Cabang Produktif Tanaman Kakao.”

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengembangkan budidaya tanaman kakao.

Baca Juga:  Mahasiswi Darmajaya Siap Tempur di PON 2024: Latihan Intensif di Jakarta dan Thailand

Masyarakat diajak untuk menghasilkan biji kakao yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Materi penyuluhan disampaikan oleh Tandaditya Ariefandra Airlangga, S.P., M.Sc., yang juga mengadakan sesi diskusi dengan peserta terkait permasalahan yang mereka alami dalam budidaya tanaman kakao di Desa Wiyono.

Desa Wiyono memiliki potensi besar dalam budidaya kakao. Namun, akhir-akhir ini, komoditas kakao mengalami tantangan, termasuk produksi yang rendah, serangan hama, penyakit, dan tanaman yang sudah tidak produktif.

Beberapa petani telah mencoba peremajaan lahan kakao dengan tanaman baru, sementara yang lain melakukan sambung samping dengan tanaman yang lebih produktif dan tahan terhadap penyakit.

Oleh karena itu, pendidikan mengenai pengaturan cabang produktif melalui pemangkasan menjadi langkah yang sangat penting.

Dimas Prakoswo Widiyani, S.P., M.P., menjelaskan bahwa selama kegiatan ini, ada banyak diskusi di luar topik utama yang tetap berkaitan dengan tanaman kakao.

Baca Juga:  Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Mengantar Keberangkatan Mahasiswa Pertukaran Merdeka Batch 4

Ini memberikan wawasan baru tentang masalah yang dihadapi oleh petani kakao di Desa Wiyono.

Kakao menjadi perhatian utama di wilayah ini karena menjadi komoditas unggulan yang mendukung perekonomian sebagian besar penduduk di Kecamatan Gedong Tataan, khususnya Desa Wiyono.

Harga kakao yang relatif tinggi menjadikan pentingnya optimalisasi produksi.

Melalui kegiatan PKM Polinela ini, banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat.

Selain membantu masyarakat dalam transfer ilmu dan teknologi, ini juga mendukung peran penyuluh pendamping dalam menjalankan program di wilayah mereka.

Kolaborasi ini bertujuan untuk membantu petani kakao agar dapat mencapai hasil yang lebih baik.

Selama kegiatan ini, hadir pula Ketua Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Polinela, Ir. Bambang Utoyo, M.P., serta perwakilan perangkat desa, penyuluh pertanian, dan gapoktan.

Baca Juga:  Prabowo-Gibran Dominasi Suara di 15 Kabupaten/Kota Menurut Perhitungan KPU Lampung

Direktur Polinela, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi yang melibatkan transfer ilmu dan teknologi kepada masyarakat.

Ilmu dan teknologi yang diberikan oleh dosen-dosen Polinela diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Wiyono dalam mengembangkan budidaya tanaman kakao.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *