BERITA

Menjelajahi Dampak Kecerdasan Buatan pada Layanan Kesehatan: Sorotan dari Konferensi Internasional ICOPHMEDS di Universitas Malahayati

213
×

Menjelajahi Dampak Kecerdasan Buatan pada Layanan Kesehatan: Sorotan dari Konferensi Internasional ICOPHMEDS di Universitas Malahayati

Sebarkan artikel ini
Konferensi Internasional ICOPHMEDS, Universitas Malahayati Bahas Peran AI Dalam Pelayanan Kesehatan
Konferensi Internasional ICOPHMEDS, Universitas Malahayati Bahas Peran AI Dalam Pelayanan Kesehatan

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada Rabu, 24 Januari 2024, Universitas Malahayati di Bandar Lampung sukses menyelenggarakan Konferensi Internasional ke-3 tentang Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran (ICOPHMEDS) di Graha Bintang Malahayati.

Konferensi ini berkisar pada tema peran Kecerdasan Buatan (AI) dalam memajukan layanan kesehatan, dipilih dengan teliti untuk mencerminkan isu-isu kontemporer dan peluang di bidang ilmu kesehatan.

Dr. Achmad Farich, dr. M.M, Rektor Universitas Malahayati, menyampaikan apresiasinya kepada Yayasan Alih Teknologi (Altek), Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan seluruh panitia penyelenggara atas dedikasi mereka dalam menyelenggarakan konferensi internasional ini.

“Tujuan utama konferensi ini adalah untuk menjelajahi perspektif baru, mendiskusikan temuan penelitian terkini, dan memfasilitasi dialog yang akan memberikan kontribusi pada perbaikan berkelanjutan dalam praktik dan kebijakan kesehatan global,” ungkap Achmad Farich.

Rektor juga memberikan pujian tinggi kepada pembicara utama, yaitu Prof. Dr. Yogesh V Ushir dari India, Dr. Sudarshan Singh dari Thailand, Dr. Nor Kamalla dari Malaysia, dan Dr. Kenny Nino dari Filipina.

Kontribusi mereka diharapkan dapat memperkaya pemahaman peserta dan menginspirasi upaya penelitian baru.

Rektor mendorong peserta untuk aktif terlibat dalam diskusi, berbagi keahlian, dan membangun koneksi guna membentuk masa depan ilmu kesehatan yang lebih baik.

Dengan sifat lintas disiplin konferensi ini, diharapkan dapat menjembatani kesenjangan, merangsang inovasi, dan bersama-sama berkontribusi pada peningkatan kesehatan global.

“Semoga konferensi ini menjadi sumber inspirasi, kolaborasi, dan penemuan yang berdampak, membawa kita menuju dunia yang lebih sehat dan lebih adil,” ujar Achmad Farich.

Konferensi ini menjadi platform bagi cendekiawan, peneliti, dan praktisi di bidang ilmu kesehatan untuk bertukar ide, mempresentasikan penelitian mutakhir, dan membangun kolaborasi lintas batas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *