Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Tim dosen dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura telah berhasil melakukan budidaya tanaman Tin ‘Red Palestine’ melalui metode kultur jaringan.
Penelitian ini melibatkan sejumlah dosen terampil dari Polinela, dengan Ir. Lisa Erfa, M.Si. sebagai ketua tim, serta Dr. Desi Maulida, S.P., M.Si. dan Rahmadyah Hamiranti, S.P., M.Si. sebagai anggota tim peneliti.
Lisa menjelaskan bahwa tanaman tin biasanya diperbanyak secara vegetatif menggunakan metode cangkok atau layering.
Namun, metode perbanyakan ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu memerlukan sejumlah besar bahan tanam, dapat merusak tanaman induk, dan menjadi kendala jika diperlukan dalam jumlah besar.
Selain itu, perbanyakan secara generatif (menggunakan benih) sering kali tidak menghasilkan tanaman yang seragam.
Lebih lanjut, Lisa menjelaskan bahwa melalui teknik kultur jaringan, mereka dapat melakukan perbanyakan dalam jumlah besar, menghasilkan tanaman yang bebas dari penyakit dan virus, dan menghemat waktu.
Multiplikasi tunas mikro adalah tahap kunci dalam memperbanyak tanaman Tin melalui metode kultur jaringan.
Lisa mengungkapkan bahwa penelitian sebelumnya telah menghasilkan prosedur yang tepat pada tahap inisiasi kultur tanaman Tin ini.
Untuk lebih memahami pengaruh dua jenis media dasar dan konsentrasi ZPT BAP terhadap multiplikasi tunas aksilar pada tanaman Tin, penelitian ini dilakukan.
Harapan dari penelitian ini adalah bahwa semakin banyak tunas aksilar yang dapat dihasilkan, semakin banyak bibit unggul yang seragam yang dapat memenuhi permintaan bibit tanaman Tin oleh masyarakat.
Hasil dari penelitian ini akan menjadi kontribusi berharga dalam mendukung pertumbuhan dan pengembangan budidaya tanaman Tin ‘Red Palestine’.