Media90 – Pada Selasa (10/9/2024), Organisasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Lampung melaksanakan pelatihan Sekolah Kebangsaan di SMAN 9 Bandar Lampung.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tular Nalar yang bertujuan untuk membekali pemilih pemula dengan kemampuan berpikir kritis dan memeriksa fakta guna menghadapi tantangan informasi di era digital, menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Pelaksana tugas (Plt.) Koordinator Mafindo Lampung, Yoga Pratama, menegaskan pentingnya peran pemilih pemula dalam menyaring informasi yang benar.
“Mafindo ini merupakan organisasi yang cukup besar di Indonesia, diharapkan dengan adanya Sekolah Kebangsaan ini, para pelajar sebagai pemilih pemula paham tentang dinamika politik,” ujar Yoga.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membantu pelajar mengkurasi dan memetakan hoaks yang sering kali muncul dalam setiap ajang politik seperti Pilkada.
Yoga Pratama menekankan, “Dengan pelatihan ini, diharapkan para pelajar di Bandar Lampung dapat memilah informasi secara jernih, tanpa terpengaruh oleh hoaks, isu-isu, maupun ujaran kebencian yang sengaja dilontarkan untuk kepentingan tertentu.”
Dalam kegiatan ini, Mafindo Lampung juga mengajarkan cara-cara mendeteksi hoaks melalui materi interaktif dan studi kasus yang melibatkan peserta untuk mengidentifikasi berita yang salah.
Terdapat pula permainan yang menggambarkan distorsi informasi, bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan dalam mencari sumber informasi yang valid.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, melalui perwakilannya Minda Tuah Putri, memberikan apresiasi terhadap inisiatif Mafindo.
“Kami berharap dengan pelatihan ini, anak-anak muda Lampung dapat lebih kritis dan selektif dalam menerima informasi, serta mampu menjadi agen perubahan dalam masyarakat,” ungkap Minda.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen Mafindo dalam memerangi hoaks dan menyebarkan literasi digital di kalangan pemilih pemula, terutama menjelang Pilkada 2024.
Langkah ini merupakan wujud nyata dalam membentuk generasi muda yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi tantangan arus informasi di era digital.
Mafindo sendiri, yang berdiri sejak 2016, merupakan organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks.
Hingga kini, Mafindo memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan yang aktif dalam upaya melawan penyebaran informasi palsu.