Media90 – Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melalui Tim Teaching Factory (Tefa) Polinela Software Engineering (PoliSE) dari Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL) Jurusan Teknologi Informasi, menjalin kerjasama strategis dengan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung.
Kerjasama ini bertujuan untuk mengimplementasikan program digital farming di sejumlah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Pringsewu, Lampung Tengah, dan Lampung Selatan.
Program digital farming merupakan inisiatif Bank Indonesia untuk mendorong digitalisasi sektor pertanian melalui penerapan teknologi dari hulu ke hilir.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan strategis, khususnya di wilayah Provinsi Lampung.
Melalui Digital Farming hulu, petani dapat memantau dan mengelola komoditas pertanian mereka secara lebih efektif untuk memaksimalkan hasil produksi.
Sementara itu, Digital Farming hilir memberikan kemampuan bagi petani untuk mempromosikan dan menjual produk hasil pertanian dan olahannya dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Prodi TRPL Polinela, melalui Tefa PoliSE, terpilih oleh Bank Indonesia Perwakilan Lampung untuk melaksanakan program digital farming hilir setelah melewati proses seleksi ketat pada akhir April 2024.
Kerjasama ini secara resmi dimulai dengan diterimanya surat perintah kerja dari Bank Indonesia kepada Tefa PoliSE, yang diserahkan di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung pada Senin (10/6/2024).
Wakil Direktur Bagian Kerjasama Polinela, Eko Win Kenali, S.Kom., M.Cs., menyambut baik kerjasama ini.
“Politeknik Negeri Lampung berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan mendukung kegiatan bersama para mitra dalam mengembangkan potensi daerah di Lampung,” ujar Eko Win.
Ia menjelaskan bahwa kerjasama ini akan berlangsung selama lima bulan, dari Juni hingga Oktober 2024.
“Untuk mensukseskan program ini, Tefa PoliSE akan membentuk tim yang terdiri dari praktisi, dosen, dan mahasiswa. Program ini akan dijalankan dalam tiga tahap: profilisasi klaster, edukasi, dan pendampingan,” jelas Eko Win.
Kerjasama ini bukanlah yang pertama antara Polinela dan Bank Indonesia. Pada tahun 2023, kedua pihak telah bekerja sama dalam program pengembangan UMKM di Provinsi Lampung melalui program onboarding UMKM Lampung Bank Indonesia dan digitalisasi penyuluh pertanian oleh Dinas Ketahanan Pangan, Hortikultura, dan Tanaman Pangan (KPHTP) Provinsi Lampung.
Eko Win berharap, kerjasama ini dapat meningkatkan pengetahuan terapan bagi dosen dan mahasiswa, serta mendukung penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Sebagai informasi, beberapa klaster yang akan menjadi obyek pendampingan digital farming hilir meliputi: Koperasi Bina Mandiri Jawa (klaster cabai) di Kabupaten Pringsewu, Kogasera (klaster bawang merah) di Kabupaten Lampung Tengah, dan Gapoktan klaster cabai di Kabupaten Lampung Timur.
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan teknologi digital dapat terintegrasi lebih baik dalam sektor pertanian di Provinsi Lampung, meningkatkan efisiensi produksi, dan memperluas pasar bagi produk-produk pertanian lokal.
Hal ini merupakan langkah maju dalam mewujudkan pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan di Indonesia.