Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Polda Lampung telah memastikan bahwa video viral yang mengklaim adanya modus operandi baru untuk pencopetan di jalan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), khususnya di perbatasan Lampung dan Bengkulu, sebenarnya hanya merupakan kecelakaan lalu lintas tunggal.
Video tersebut awalnya diunggah oleh akun TikTok @hayhaha68 namun kemudian dihapus oleh aplikasi tersebut. Namun, video tersebut kembali muncul setelah diunggah ke Instagram oleh akun @folkshit.
“Mengenai pemeriksaan yang dilakukan oleh personel Polres Pesisir Barat, ternyata rekaman tersebut tidak menunjukkan adanya tindak kriminal tetapi merupakan kecelakaan lalu lintas tunggal,” kata Kepala Humas Polda Lampung, Komisaris Umi Fadilah Astutik, pada hari Jumat (26 April 2024).
Menanggapi video yang beredar, Umi melanjutkan, menyatakan bahwa hasil olah tempat kejadian yang dilakukan oleh anggota Polres Pesisir Barat pada hari Kamis (25 April 2024) sekitar pukul 03.00 WIB menunjukkan bahwa kejadian tersebut terjadi di jalan TNBBS di perbatasan Lampung dan Bengkulu, dekat jembatan Manulah, di Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat.
“Video tersebut direkam saat orang yang merekam melewati TKP. Orang yang merekam melihat seseorang tergeletak di tanah dan mencurigainya sebagai modus pencurian. Namun, ternyata hal tersebut tidak benar karena orang tersebut sebenarnya mengalami kecelakaan,” ujar Komisaris Umi Fadilah.
Pemeriksaan lanjutan di lokasi kejadian juga menemukan jejak kecelakaan sepeda motor, yang kemungkinan disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata dan berlubang.
“Ditemukan pecahan bagian tubuh sepeda motor, dan sepasang sendal hitam, di mana satu di antaranya rusak,” ungkap Umi.
Selain itu, berdasarkan informasi dari warga setempat, pihak berwenang juga mengetahui bahwa kecelakaan lalu lintas tunggal memang terjadi di lokasi yang sama pada hari Senin (22 April 2024) sekitar pukul 14.00 WIB.
Korban dari kecelakaan lalu lintas tunggal tersebut adalah Daupik Hidayat (19), seorang warga Desa Tebing Rambutan, Kecamatan Nasal, Provinsi Bengkulu.
“Menurut keterangan warga setempat, korban mengalami luka pada kepala, wajah, bahu kanan, dan bahu kiri,” kata Kepala Humas.
Menghadapi kejadian viral ini, Umi mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membuat dan mengunggah konten atau video di media sosial.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusuhan di masyarakat, serta memastikan bahwa ketertiban dan keamanan masyarakat tetap terjaga.
“Kami mengimbau masyarakat untuk melakukan pengecekan fakta terlebih dahulu sebelum membagikan konten di media sosial guna menghindari terjadinya gangguan. Jika ada hal yang mencurigakan, silakan laporkan ke kantor polisi terdekat atau hubungi hotline 110,” tutup Komisaris Umi Fadilah Astutik, Kepala Humas.