BERITA

Kisah Sukses Keripik Pisang Njik-Njik dari Bakauheni Lampung: Pemberdayaan Melalui BRI

29
×

Kisah Sukses Keripik Pisang Njik-Njik dari Bakauheni Lampung: Pemberdayaan Melalui BRI

Sebarkan artikel ini
Keripik Pisang Njik-Njik dari Bakauheni Lampung Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI, Begini Kisahnya
Keripik Pisang Njik-Njik dari Bakauheni Lampung Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI, Begini Kisahnya

Media90 – Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bakauheni, Provinsi Lampung, semakin berkembang berkat dukungan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Salah satu contoh yang mencolok adalah Riki Junaidi, pemilik usaha keripik pisang ‘Njik Njik’. Usaha yang dimulai pada 15 November 2015 ini kini mengalami kemajuan pesat setelah mendapatkan berbagai bentuk pemberdayaan dari BRI.

Riki memanfaatkan melimpahnya pisang di sekitar Bakauheni untuk menghasilkan keripik pisang, yang menjadi oleh-oleh khas daerah tersebut dan sangat diminati wisatawan.

“Setiap wisatawan pasti bertanya, di mana bisa mendapatkan keripik pisang,” ungkap Riki saat diwawancarai pada Rabu (23/10/2024).

Namun, perjalanan usaha Riki tidaklah mudah. Pada awal membuka usaha, dia menghadapi tantangan dalam memasarkan produknya.

Baca Juga:  Pemeriksaan Propam Terhadap Petugas Piket Jaga Tahti Polda Lampung Terkait Kaburnya Empat Tahanan Narkoba

Untuk memperkenalkan keripik pisang ‘Njik Njik’, Riki memberikan tester kepada masyarakat sekitar selama tiga bulan. “Kami ingin memastikan produk kami layak jual sebelum diluncurkan secara resmi,” tambahnya.

Selain tantangan pemasaran, Riki juga menghadapi masalah dalam hal sumber daya manusia (SDM). Dia mengatasi masalah ini dengan merekrut dan melatih tetangga sekitar untuk bergabung dalam usaha.

Penjualan produknya dilakukan dengan sistem titip di warung-warung setempat, sehingga memudahkan akses bagi konsumen.

Salah satu hal yang membedakan ‘Njik Njik’ dari kompetitornya adalah proses penggorengan yang dilakukan sebanyak tiga kali, memberikan cita rasa khas yang sulit ditandingi.

Saat ini, omzet penjualan keripik pisang ‘Njik Njik’ mencapai puluhan juta rupiah per bulan, menandakan keberhasilan usaha ini.

Baca Juga:  Kakak Adik Asal Pringsewu Berjaya di Jabar Open 2023, Akan Wakili Lampung di PON 2024!

Riki sangat menghargai peran BRI yang telah memberikan berbagai dukungan, termasuk pelatihan, bazar, dan pembiayaan. Dengan dukungan yang terus mengalir, Riki Junaidi dan UMKM lainnya di Bakauheni berharap dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal mereka di pasar yang lebih luas.

“Kami berharap bisa terus terlibat dalam pelatihan dan pameran yang diadakan BRI untuk mendukung kemajuan UMKM kami,” ungkapnya.

BRI juga berkomitmen untuk memberdayakan pelaku UMKM melalui berbagai inisiatif. Salah satu yang terbaru adalah penyelenggaraan Bazaar UMKM BRILiaN, yang bertujuan memperluas penjualan dan jangkauan pemasaran produk UMKM.

Kegiatan bazaar ini menjadi platform efektif untuk mempromosikan produk-produk usaha dan meningkatkan pendapatan pelaku usaha.

Baca Juga:  Penebangan Mangrove Greenbelt di Bumi Dipasena Agung Picu Kerusakan Lingkungan

Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Mikro BRI, Muhammad Candra Utama, menyatakan bahwa Bazaar UMKM BRILiaN telah menjadi program rutin sejak 2021.

“Kali ini, para pelaku usaha menghadirkan produk unggulan yang mencerminkan potensi terbaik dari daerah mereka, seperti buah-buahan segar, keripik pisang, talas, dan banyak lagi. Kami berkomitmen untuk terus mendukung produk-produk unggulan ini agar penjualan dan jangkauan pasarnya semakin meluas,” ungkapnya.

Melalui dukungan BRI, pelaku UMKM seperti Riki Junaidi tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang, memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal dan memperkuat keberadaan produk-produk khas Indonesia di pasar yang lebih luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *