Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Tim peneliti yang berasal dari Program Studi Hortikultura, Politeknik Negeri Lampung (Polinela), telah berhasil melaksanakan pengujian pendahuluan untuk menilai daya hasil beberapa varietas bawang merah TSS (True Shallot Seed) yang memiliki potensi tinggi.
Dalam upaya meningkatkan ketersediaan bawang merah sepanjang tahun, penelitian ini dipimpin oleh Reza Zulfahmi, SP., M.Si., Mustika Adzania Lestari, S.P., M.P., Hevia Purnama Sari, S.P., M.Si., dan Desty Aulia Putrantri, S.P., M.P., dengan dukungan beberapa mahasiswa.
“Bawang merah merupakan komoditas strategis hortikultura yang memiliki dampak signifikan pada nilai inflasi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga ketersediaannya sepanjang tahun,” ungkap Reza pada hari Rabu, 29 November 2023.
Reza menjelaskan bahwa kebutuhan bawang merah di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri pengolahan bawang merah.
Namun, peningkatan produksi belum sejalan dengan kebutuhan tersebut, dan faktor pemilihan bahan tanam menjadi salah satu aspek kritis yang dapat memengaruhi produksi.
“Petani bawang merah umumnya lebih suka menggunakan umbi sebagai bahan tanam, meskipun penggunaan biji memiliki sejumlah kelebihan, seperti kemampuan penyimpanan yang lebih baik, ketahanan terhadap penyakit tular benih, dan produktivitas yang lebih tinggi,” jelas Reza.
Reza juga menyoroti varietas Sanren dan Maserati sebagai varietas bawang merah TSS yang memiliki daya hasil tinggi dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Informasi mengenai daya hasil varietas bawang merah TSS diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan teknologi produksi bawang merah yang stabil dan memiliki daya hasil tinggi.
Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan baru tetapi juga mendorong inovasi dalam industri hortikultura bawang merah di Indonesia.