BERITA

Inovasi Mesin Pembelah Bambu: Bupati Pesawaran Sambut Penyerahan Produk dari LPPM Unila untuk Warga Desa Trimulyo

28
×

Inovasi Mesin Pembelah Bambu: Bupati Pesawaran Sambut Penyerahan Produk dari LPPM Unila untuk Warga Desa Trimulyo

Sebarkan artikel ini
Bupati Pesawaran Terima Penyerahan Produk Hasil Inovasi Mesin Pembelah Bambu dari LPPM Unila Kepada Masyarakat di Desa Trimulyo
Bupati Pesawaran Terima Penyerahan Produk Hasil Inovasi Mesin Pembelah Bambu dari LPPM Unila Kepada Masyarakat di Desa Trimulyo

Media90 – Pada hari Senin, 4 November 2024, Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, secara resmi menerima penyerahan produk hasil inovasi dari dosen Fakultas Teknik Universitas Lampung (Unila) berupa mesin pembelah dan penyerut bambu.

Mesin ini diserahkan kepada Unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Lanjaran Bambu yang berlokasi di Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng, Pesawaran.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Asisten Ekonomi dan Pembangunan Marzuki, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sam Herman, Kadis Ketahanan Pangan Hendra Sulistianto, Camat Tegineneng Aep Alamsyah, serta perangkat desa setempat.

Rektor Unila, Lusmeilia Afriani, juga hadir dalam kesempatan tersebut, didampingi oleh Ketua LPPM Dikpride Despa dan Dekan Fakultas Teknik Unila, Helmy Fitriawan, yang diwakili oleh Wakil Dekan 1.

Baca Juga:  Mahasiswa Indonesia dari Teknokrat Berjaya: Raih Sertifikasi Kompetensi Profesional dari Kementerian ESDM

Inovasi mesin ini merupakan hasil karya dari dua dosen Fakultas Teknik Unila, Ir. Gusti Akhyar Ibrahim dan Ir. Arinal Hamni, yang bertujuan untuk mendukung perkembangan UMKM di daerah tersebut.

Dalam sambutannya, Rektor Lusmeilia menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang dilakukan oleh Unila melalui dana penelitian dari berbagai sumber, termasuk universitas, fakultas, lembaga luar negeri, dan pemerintah pusat.

Menurutnya, momen ini sangat berarti bagi pelaku UMKM di Desa Trimulyo, karena proses pembuatan lanjaran bambu yang selama ini memakan waktu dan tenaga dapat dioptimalkan dengan adanya mesin ini.

“Proses pemotongan bambu secara manual hanya mampu menghasilkan 250 batang per jam. Namun, dengan adanya mesin ini, para pengrajin dapat mencapai kapasitas produksi hingga 1.440 batang per jam,” jelas Lusmeilia.

Baca Juga:  Polinela Adakan Workshop untuk Merancang Roadmap Menuju Pendidikan Vokasi Terdepan

Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan bersih para pelaku UMKM.

Bupati Dendi Ramadhona dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Unila atas kontribusinya kepada masyarakat Kabupaten Pesawaran.

Ia berharap sinergi yang baik antara pemerintah dan universitas dapat terus berlanjut di masa mendatang.

Dendi menekankan pentingnya sektor pertanian, termasuk produk kerajinan bambu, dalam mendukung perekonomian daerah.

“Saya mendorong masyarakat Trimulyo untuk memanfaatkan mesin ini dengan sebaik-baiknya. Kita perlu berinovasi untuk menciptakan produk turunan dari bambu, seperti anyaman furniture dan produk lainnya, guna meningkatkan nilai jual,” imbuh Bupati.

Sebagai penutup, Dendi Ramadhona berpesan kepada masyarakat Desa Trimulyo untuk merawat mesin yang telah diberikan oleh Universitas Lampung.

Baca Juga:  Calon Gubernur Lampung Arinal Siap Gandeng Swasta Bangun Kota Baru Berkonsep BSD Jika Terpilih Lagi

Hal ini penting untuk menjaga hubungan baik antara pemerintah dan mitra serta stakeholder di Kabupaten Pesawaran.

Diharapkan, keberadaan mesin ini dapat memberikan dampak positif bagi operasional dan kualitas produk UMKM Lanjaran Bambu, serta mendukung pengembangan ekonomi masyarakat setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *