Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Dua mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung (Unila) telah mencatat prestasi gemilang dengan menciptakan sebuah inovasi terbaru yang menarik perhatian banyak pihak.
Muhamad Ridwan dan Sasmita Ningrum, mahasiswa Program Studi S1 Fisika Unila, berhasil mengembangkan alat dan sistem monitoring kualitas udara yang berbasis Internet of Things (IoT), yang memiliki tingkat kecanggihan dan presisi yang luar biasa.
Alat yang mereka ciptakan ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi beberapa polutan udara penting, seperti nitrogen dioksida (NO2), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan partikel materi berukuran 10 mikrometer (PM10).
Keberadaan alat ini diharapkan dapat sangat membantu para pakar lingkungan dan pemerintah dalam mengukur dan mengidentifikasi tingkat polusi udara di suatu wilayah.
Salah satu keunggulan utama dari inovasi ini adalah integrasinya dengan sebuah website, yang memungkinkan akses bagi siapa saja, kapan saja, dan di mana saja selama terhubung dengan jaringan internet.
Pengguna dapat memantau data kualitas udara secara real-time, sehingga mereka dapat mengambil tindakan pencegahan apabila tingkat polusi udara mencapai level yang berbahaya.
Muhamad Ridwan dan rekannya berharap, dengan adanya alat dan sistem monitoring ini, kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas udara akan semakin meningkat.
Selain itu, data yang terkumpul dari alat ini juga dapat menjadi acuan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan perlindungan lingkungan.
Saat melakukan presentasi online di depan PT. HAS Environmental, inovasi dari kedua mahasiswa ini mendapat sambutan yang sangat positif.
PT. HAS Environmental, yang sudah memiliki kerja sama sebelumnya dengan FMIPA Unila, menyambut antusiasmenya untuk melakukan tindak lanjut dari presentasi tersebut.
Mereka berencana untuk merumuskan upaya keberlanjutan dalam pengembangan alat ini, sehingga dapat menjadi produk kebanggaan dalam negeri untuk menopang kualitas lingkungan yang lebih baik.
Tidak hanya itu, Dekan FMIPA Unila, Dr. Eng. Heri Satria, S.Si., M.Si., juga memberikan apresiasi tinggi terhadap karya para mahasiswa dan merasa bangga terhadap prestasi mereka.
Keberhasilan inovasi ini menandai langkah maju FMIPA Unila dalam mendukung penelitian dosen dan mahasiswa serta kerja sama dengan pihak industri.
Dengan demikian, FMIPA Unila berusaha menghasilkan para peneliti di bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang memahami kebutuhan industri lokal di Indonesia dan dunia internasional.
Inovasi yang dikembangkan oleh Muhamad Ridwan dan Sasmita Ningrum ini juga tidak lepas dari dukungan para dosen pembimbing mereka, yaitu Drs. Amir Supriyanto, M.Si., Humairoh Ratu Ayu SPd., M.Si., serta dosen pembahas Gurum Ahmad Pauzi, S.Si., M.T.
Hal ini menunjukkan kolaborasi yang baik antara mahasiswa dan dosen dalam menjalankan penelitian dan inovasi.
Inovasi ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya menjaga kebersihan dan kualitas udara di lingkungan sekitar, sekaligus membuka peluang untuk meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam pengadaan barang dan jasa.
Selain itu, inovasi ini sejalan dengan semangat untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri dan mendorong pertumbuhan industri lokal.
Diharapkan, alat monitoring kualitas udara berbasis IoT ini akan semakin meluas penggunaannya dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan lingkungan.
Keberhasilan Muhamad Ridwan dan Sasmita Ningrum menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menjaga lingkungan hidup demi masa depan yang lebih baik.