Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Aliansi Masyarakat Peduli Nyawa, yang mewakili warga Suoh dan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, telah menegaskan tuntutan mereka kepada pihak terkait untuk menangkap harimau yang telah menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan penduduk setempat.
Tuntutan tersebut disampaikan dengan keras, menyerukan agar harimau tersebut ditangkap, baik hidup maupun mati, dalam waktu lima hari.
Ancaman tersebut disertai dengan peringatan bahwa jika tuntutan ini tidak dipenuhi, masyarakat tidak akan ragu untuk mengambil langkah-langkah sendiri.
Aksi pembakaran kantor Resort Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Suoh pada Senin (11/3/2024) menjadi bentuk protes dan kekecewaan warga atas lambannya respons dari pihak berwenang terhadap serangan harimau.
Dalam aksi tersebut, masyarakat dengan tegas menolak tuduhan terhadap mereka terkait pembakaran kantor tersebut.
Mereka menuntut agar pihak kepolisian tidak menyalahkan mereka atas tindakan tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Media90, tuntutan tersebut dibacakan di tengah aksi pembakaran kantor Resort TNBBS.
Aksi tersebut merupakan respons langsung terhadap penyerangan harimau terhadap seorang warga bernama Samanan (41) pada saat bekerja di kebun. Beruntung, Samanan berhasil selamat dan segera dilarikan ke fasilitas kesehatan setempat.
Serangkaian serangan harimau sebelumnya telah merenggut nyawa dua warga Suoh, yakni Gunarso (47) dan S (28).
Kedua tragedi tersebut meninggalkan luka yang dalam di masyarakat setempat, memicu kecemasan dan kemarahan yang mendalam.
Kapolres Lampung Barat, AKBP Ryky Widya Muharom, mengecam keras aksi pembakaran kantor Resort TNBBS Suoh.
Sementara itu, bersama Kodim 0422 Lampung Barat, pihak kepolisian membentuk satuan tugas (Satgas) untuk menangkap harimau yang menjadi ancaman bagi warga.
Dia menegaskan bahwa pihak kepolisian dan TNI akan berusaha keras untuk mengatasi situasi tersebut.
Mewakili warga Suoh, anggota DPRD Kabupaten Lampung Barat, Sugeng Hari, menekankan pentingnya langkah tegas dari Satgas dalam menangani harimau tersebut.
Ia meminta agar eksekusi terhadap harimau dilakukan segera demi keamanan dan keselamatan masyarakat.
Sementara itu, Kapolres mengimbau agar masyarakat tidak terlibat dalam aksi anarkis dan saling menyalahkan.
Pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan konflik antara harimau dan manusia dengan cara yang sebaik mungkin.
Dalam konteks yang lebih luas, kejadian ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap habitat satwa liar serta kesiapan pemerintah dalam menangani konflik antara manusia dan satwa liar yang terancam punah.