Media90 – Serangan siber yang semakin masif di berbagai sektor publik juga mengancam dunia pendidikan, membuat masyarakat perlu lebih sadar dan waspada.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran tersebut, Fakultas Ilmu Komputer Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Kuliah Umum bertajuk “On The Future of Cyber Crime”.
Acara ini menghadirkan Prof. GS.TS. Dr. Nanna Suryana Herman, M.Sc., dari Faculty of Information & Communication Technology Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM), dan berlangsung di Pascasarjana Lantai II Gedung Hj. Yoenidar Karim pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer IIB Darmajaya, Dr. Muhammad Said Hasibuan, M.Kom., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Prof. Nanna bukanlah orang baru di IIB Darmajaya.
“Kehadirannya hari ini merupakan implementasi dari kerja sama yang telah terjalin selama ini,” ungkapnya.
Dr. Said berharap mahasiswa dapat menemukan topik riset yang menarik untuk skripsi mereka dan bagi dosen untuk meningkatkan gelar ke postdoctoral.
Dr. Said juga menekankan bahwa kejahatan siber adalah isu yang sangat hangat saat ini. Banyak situs, baik di dalam maupun luar negeri, yang menjadi target serangan hacker.
“Kita membutuhkan banyak ahli forensik, bahkan situs perguruan tinggi juga tidak jarang disusupi oleh slot gacor dan lainnya,” ujarnya, mengutip dari Darmajaya.
Lebih lanjut, Dr. Said menekankan pentingnya keahlian untuk melawan serangan siber, mengingat hampir semua lini pemerintahan dan kampus memiliki website yang perlu diamankan.
“Bagaimana kita mengamankan dunia siber dan mencegah orang yang tidak berhak mengaksesnya?” tuturnya.
Dalam paparannya, Prof. Nanna menjelaskan bahwa kejahatan siber seringkali berawal dari perilaku pengguna.
“Selama pengguna tidak melakukan tindakan melanggar saat berselancar di dunia digital, kejahatan siber tidak akan terjadi,” ujarnya.
Ia juga menceritakan insiden hacking di Eropa yang berdampak pada penyaluran limbah ke lingkungan umum, yang menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat.
Prof. Nanna mengungkapkan bahwa di Indonesia, kejahatan siber mulai muncul sejak tahun 1990-an dengan banyaknya pembajakan CD.
Ia juga menyoroti pengambilalihan website instansi pemerintah, termasuk serangan terhadap BNI 46 dan Bank Indonesia.
“Saat ini juga sedang marak perjudian online, yang sering disebut slot,” ucapnya dalam bahasa Inggris.
Sebagai penutup, Prof. Nanna menekankan bahwa pencegahan kejahatan siber dapat dilakukan melalui pendekatan ilmu kejahatan, yaitu memberikan perspektif kemanusiaan dalam aspek teknis.
“Kami perlu memunculkan ide-ide baru dalam penelitian di dunia siber agar tidak melakukan pelanggaran atau kejahatan siber,” pungkasnya.
Bagi yang tertarik untuk bergabung, pendaftaran mahasiswa baru dapat dilakukan melalui laman pmb.darmajaya.ac.id atau menghubungi narahubung 24 jam di nomor 08117972244 atau 082306097566.